Samsung SDI Jadi Pemasok Baterai Mobil Listrik Hyundai Mulai 2026

Samsung SDI Korea Selatan menyebut pihaknya akan memasok baterai kendaraan listrik (EV) ke Hyundai Motor

oleh Arief Aszhari diperbarui 24 Okt 2023, 10:09 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2023, 10:09 WIB
Harga Baterai Hyundai Ioniq 5 Tembus Rp 300 Jutaan (Arief A/Liputan6.com)
Harga Baterai Hyundai Ioniq 5 Tembus Rp 300 Jutaan (Arief A/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Samsung SDI Korea Selatan menyebut pihaknya akan memasok baterai kendaraan listrik (EV) Hyundai Motor selama tujuh tahun, mulai 2026. Langkah tersebut, menandai kesepakatan pasokan baterai pertama antara kedua perusahaan.

"Perjanjian pasokan terbaru ini, menandai kemitraan pertama antara Samsung dan Hyundai Motor Group di bidang baterai kendaraan listrik," tulis Samsung SDI dalam pernyataannya.

Sementara itu, prousen baterai yang juga memasok ke General Motors, Stellantis, dan BMW ini menambahkan akan memasok baterai prismatik yang diproduksi di pabriknya di Hongaria untuk kendaraan listrik Hyundai Motor.

Model yang memanggunakan baterai tersebut, akan menyasar pasar Eropa pada 2026 hingga 2032.

Meskipun Samsung SDI dan Hyundai Motor tidak mengungkapkan besaran kesepakatan tersebut, kemungkinan besar pasokan baterai ini akan memenuhi sebanyak 500 ribu unit kendaraan listrik selama tujuh tahun.

Informasi tersebut, diketahui dari seorang sumber, yang mengatakan kepada Reuters.

Awal bulan ini, Samsung SDI mengatakan pihaknya berencana untuk menginvestasikan 2,7 triliun won untuk membangun pabrik baterai gabungan kedua, dengan Stellantis di negara bagian Indiana, Amerika Serikat, dan bertujuan untuk memulai produksi pada 2027.


Beroperasi 2024, 2 Pabrik Baterai di Indonesia Suplai 170 Ribu Unit Kendaraan Listrik

Pemerintah terus mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Bahkan, saat ini Indonesia sudah memiliki dua pabrik baterai, yaitu PT HLI Green Power dan PT International Chemical Industry (ABC).

Untuk PT HLI Green Power sendiri, merupakan perusahaan hasil kolaborasi antara Hyundai Group dan LG, untuk produksi sel baterai. Dengan kapasitas tahap pertama sebesar 10 GWh, dan nilai investasi mencapai US$ 1,1 miliar.

"Pabrik baterai mobil listrik tersebut direncanakan akan selesai dibangun pada tahun 2023, dan bisa berproduksi komersial untuk menyuplai kebutuhan pabrik mobil listrik di tahun 2024," ujar Plt. Sekretaris Jenderal Kemenperin, Putu Juli Ardika, dalam keterangan resmi, ditulis Minggu (22/10/2023).

Sedangkan untuk PT International Chemical industry memiliki kapasitas produksi 100 MWh per tahun (setara 9 juta butir cell), dengan target total kapasitas produksi 256 MWh per tahun (setara 25 Juta butir cell).

"Saat ini untuk sepeda motor listrik sudah terdapat tiga SNI yang mengatur ketentuan standardisasi Baterai Pack untuk KBLBB yang dibagi menjadi dua kategori, yaitu SNI untuk Baterai Secara Umum (OnBoard dan Swap) dan SNI untuk baterai Swap," tegas Putu.

Sementara itu, untuk terus mendukung peralihak ke kendaraan listrik, dan sesuai dengan amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019, pemerintah juga memberikan insentif baik kepada konsumen maupun terhadap industri manufaktur.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya