HEADLINE HARI INI

Prabowo Beri Kesempatan Koruptor Tobat Asal Kembalikan Uang Curian, Peluang dan Payung Hukumnya?

Kritik Para Ahli Pada Pemerintahan Jokowi

oleh Nasuri, diperbarui 16 Sep 2019, 19:14 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2015, 19:45 WIB
Kritik Para Ahli Pada Pemerintahan Jokowi

Kritik Para Ahli Pada Pemerintahan Jokowi

Sebuah seminar dengan tajuk "Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK. Membangun dari Pinggiran, Mengapa Pembangunan Perdesaan Macet?", digelar di Hotel Grand Said, Jakarta, Senin (9/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Foto 1 dari 5
Kritik Para Ahli Pada Pemerintahan Jokowi

Kritik Para Ahli Pada Pemerintahan Jokowi

Sebuah seminar dengan tajuk "Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK. Membangun dari Pinggiran, Mengapa Pembangunan Perdesaan Macet?", digelar di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (9/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Foto 2 dari 5
Kritik Para Ahli Pada Pemerintahan Jokowi

Kritik Para Ahli Pada Pemerintahan Jokowi

HS.Dillon saat menghadiri seminar "Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK. Membangun dari Pinggiran, Mengapa Pembangunan Perdesaan Macet?", Jakarta, Senin (9/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Foto 3 dari 5
Kritik Para Ahli Pada Pemerintahan Jokowi

Kritik Para Ahli Pada Pemerintahan Jokowi

HS.Dillon memperlihatkan slide di seminar "Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK. Membangun dari Pinggiran, Mengapa Pembangunan Perdesaan Macet?", Jakarta, Senin (9/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Foto 4 dari 5
Berita Terkait
Kritik Para Ahli Pada Pemerintahan Jokowi

Kritik Para Ahli Pada Pemerintahan Jokowi

Sejumlah ahli ekonomi hadir dalam seminar "Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK. Membangun dari Pinggiran, Mengapa Pembangunan Perdesaan Macet?", Jakarta, Senin (9/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Foto 5 dari 5
Kritik Para Ahli Pada Pemerintahan Jokowi

Kritik Para Ahli Pada Pemerintahan Jokowi

Ahli Agraria Gunawan Wiradi (Kanan) memberikan penjelasan saat seminar "Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK. Membangun dari Pinggiran, Mengapa Pembangunan Perdesaan Macet?", Jakarta, Senin (9/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)