HEADLINE HARI INI

PDIP Boikot Retret Kepala Daerah Usai Hasto Ditahan KPK, Apa Dampaknya?

KPK Tahan Kabiro Admitrasi Umum dan Keuangan Universitas Udayana

oleh Andrian Martinus, diperbarui 13 Feb 2016, 08:21 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2015, 20:50 WIB
20150728-KPK Tahan Kabiro Admitrasi Umum dan Keuangan Universitas Udayana

20150728-KPK Tahan Kabiro Admitrasi Umum dan Keuangan Universitas Udayana

Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Udayana Made Meregawa usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (28/07/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Foto 1 dari 4
20150728-KPK Tahan Kabiro Admitrasi Umum dan Keuangan Universitas Udayana

20150728-KPK Tahan Kabiro Admitrasi Umum dan Keuangan Universitas Udayana

Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Udayana Made Meregawa usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (28/07/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Foto 2 dari 4
20150728-KPK Tahan Kabiro Admitrasi Umum dan Keuangan Universitas Udayana

20150728-KPK Tahan Kabiro Admitrasi Umum dan Keuangan Universitas Udayana

Made Meregawa resmi ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan penyakit infeksi dan pariwisata Bali tahun anggaran 2009. (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Foto 3 dari 4
20150728-KPK Tahan Kabiro Admitrasi Umum dan Keuangan Universitas Udayana

20150728-KPK Tahan Kabiro Admitrasi Umum dan Keuangan Universitas Udayana

Made Meregawa adalah Kepala Biro Umum dan Keuangan sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen dalam proyek tersebut, KPK menduga ada permufakatan dan rekayasa dalam proses pengadaan alat kesehatan. (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Foto 4 dari 4
Berita Terkait
20150728-KPK Tahan Kabiro Admitrasi Umum dan Keuangan Universitas Udayana

20150728-KPK Tahan Kabiro Admitrasi Umum dan Keuangan Universitas Udayana

Made Meregawa sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan penyakit Infeksi dan pariwisata Bali tahun anggaran 2009 , negara mengalami kerugian sekitar Rp7 miliar. (Liputan6.com/Yoppy Renato)