Persiapan Warga Jepang Jelang Peringatan Hiroshima ke-70

oleh Johan Fatzry, diperbarui 29 Feb 2016, 13:59 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2015, 12:00 WIB
21050804-Peringatan Hirosima-Jepang
Sejumlah warga berbaring melakukan 'die-in' di depan Atomic Bomb Dome di Hiroshima, Jepang, Rabu (5/8/2015). Jepang akan memperingati 70 tahun serangan terhadap Hiroshima, di mana AS menjatuhkan bom atom di 6 Agustus 1945. (REUTERS/Thomas Peter)
Foto 1 dari 6
21050804-Peringatan Hirosima-Jepang
Sejumlah warga berbaring melakukan 'die-in' di depan Atomic Bomb Dome di Hiroshima, Jepang, Rabu (5/8/2015). Jepang akan memperingati 70 tahun serangan terhadap Hiroshima, di mana AS menjatuhkan bom atom di 6 Agustus 1945. (REUTERS/Thomas Peter)
Foto 2 dari 6
21050804-Peringatan Hirosima-Jepang
Biksu memukul drum sambil berdoa depan Atomic Bomb Dome untuk memperingati 70 tahun serangan bom Hiroshima, Jepang, Rabu (5/8/2015). Bom atom di Hiroshima menewaskan hampir 140.000 orang pada akhir tahun kejadian tersebut. (REUTERS/Thomas Peter)
Foto 3 dari 6
21050804-Peringatan Hirosima-Jepang
Sejumlah Wanita sedang mendengarkan lagu kebangsaan yang didedikasikan untuk memperingati 70 tahun serangan bom Hiroshima, Jepang, Rabu (5/8/2015). Jepang akan memperingati jatuhnya bom Hiroshima pada 6 Agustus 1945. (REUTERS/Toru Hanai)
Foto 4 dari 6
21050804-Peringatan Hirosima-Jepang
Sejumlah Wanita bernyanyi di depan Momumen Perdamaian yang didedikaasikan untuk memperingati 70 tahun serangan bom terhadap Hiroshima, Jepang, Rabu (5/8/2015). Bom atom di Hiroshima menewaskan hampir 140.000. (REUTERS/Toru Hanai)
Foto 5 dari 6
21050804-Peringatan Hirosima-Jepang
Tampak bangunan Atomic Bomb Dome, Jepang, Rabu (5/8/2015). Gedung ini merupakan salah satu peninggalan yang masih berdiri saat peristiwa Bom Atom Hiroshima. (REUTERS/Toru Hanai)
Foto 6 dari 6
21050804-Peringatan Hirosima-Jepang
Wanita berdoa di depan Monumen memperingati 70 tahun serangan terhadap Hiroshima, Jepang, Selasa (4/8/2015). AS menjatuhkan bom atom pada 6 Agustus 1945 dan menewaskan hampir 140.000 orang.(REUTERS/Toru Hanai)