Kerusakan Parah Kantor Polisi Turki Pasca Dibom

oleh Johan Fatzry, diperbarui 29 Feb 2016, 13:59 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2015, 12:00 WIB
20150811-Kantor-Polisi-Dibom-Turki
Sejumlah petugas menutupi kantor polisi dengan kain di Istanbul usai dibom, Senin (10/8/2015). Sebuah truk bermuatan bahan peledak membombardir kantor polisi yang melukai tiga anggota dan tujuh warga sipil. (REUTERS/Huseyin Aldemir)
Foto 1 dari 6
20150811-Kantor-Polisi-Dibom-Turki
Sejumlah petugas menutupi kantor polisi dengan kain di Istanbul usai dibom, Senin (10/8/2015). Sebuah truk bermuatan bahan peledak membombardir kantor polisi yang melukai tiga anggota dan tujuh warga sipil. (REUTERS/Huseyin Aldemir)
Foto 2 dari 6
20150811-Kantor-Polisi-Dibom-Turki
Petugas memeriksa kantor polisi usai diserang bom, Istanbul, Turki, Senin (10/8/2015). Sebuah truk bermuatan bahan peledak membombardir kantor polisi yang melukai tiga anggota dan tujuh warga sipil. (REUTERS/Huseyin Aldemir)
Foto 3 dari 6
20150811-Kantor-Polisi-Dibom-Turki
Sejumlah warga melihat kantor polisi yang rusak pasca diserang bom, Istanbul, Turki, Senin (10/8/2015). Sebuah truk bermuatan bahan peledak membombardir kantor polisi yang melukai tiga anggota dan tujuh warga sipil. (REUTERS/Huseyin Aldemir)
Foto 4 dari 6
20150811-Kantor-Polisi-Dibom-Turki
Sejumlah petugas membersihkan puing kantor polisi usai diserang bom, Istanbul,Turki, Senin (10/8/2015). Sebuah truk bermuatan bahan peledak membombardir kantor polisi yang melukai tiga anggota dan tujuh warga sipil. (REUTERS/Huseyin Aldemir)
Foto 5 dari 6
20150811-Kantor-Polisi-Dibom-Turki
Petugas memeriksa kantor polisi usai diserang bom, Istanbul, Turki, Senin (10/8/2015). Sebuah truk bermuatan bahan peledak membombardir kantor polisi yang melukai tiga anggota dan tujuh warga sipil. (REUTERS/Huseyin Aldemir)
Foto 6 dari 6
20150811-Kantor-Polisi-Dibom-Turki
Seorang warga berdiri di depan bangunan yang rusak usai diserang bom, Istanbul, Turki, Senin (10/8/2015). Sebuah truk bermuatan bahan peledak membombardir kantor polisi yang melukai tiga anggota dan tujuh warga sipil. (REUTERS/Huseyin Aldemir)