Angkutan Umum Layak Jalan di Jakarta Hanya 13 persen

oleh Johan Fatzry, diperbarui 15 Okt 2015, 18:30 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2015 18:30 WIB
20151015-Angkutan-Umum-Jakarta
Aktivitas angkutan umum di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (15/10/2015). Dishub Transportasi DKI Jakarta menyatakan bahwa kendaraan umum di ibu kota yang layak jalan hanya sekitar 13 persen. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Foto 1 dari 6
20151015-Angkutan-Umum-Jakarta
Aktivitas angkutan umum di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (15/10/2015). Dishub Transportasi DKI Jakarta menyatakan bahwa kendaraan umum di ibu kota yang layak jalan hanya sekitar 13 persen. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Foto 2 dari 6
20151015-Angkutan-Umum-Jakarta
Penumpang saat berada didalam angkutan umum di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (15/10/2015). Dishub Transportasi DKI Jakarta menyatakan bahwa kendaraan umum di ibu kota yang layak jalan hanya sekitar 13 persen. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Foto 3 dari 6
20151015-Angkutan-Umum-Jakarta
Penumpang saat berada didalam angkutan umum di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (15/10/2015). Dishub Transportasi DKI Jakarta menyatakan bahwa kendaraan umum di ibu kota yang layak jalan hanya sekitar 13 persen. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Foto 4 dari 6
20151015-Angkutan-Umum-Jakarta
Supir angkutan umum menunggu penumpang di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (15/10/2015). Dishub Transportasi DKI Jakarta menyatakan bahwa kendaraan umum di ibu kota yang layak jalan hanya sekitar 13 persen. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Foto 5 dari 6
20151015-Angkutan-Umum-Jakarta
Aktivitas angkutan umum di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (15/10/2015). Dishub Transportasi DKI Jakarta menyatakan bahwa kendaraan umum di ibu kota yang layak jalan hanya sekitar 13 persen. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Foto 6 dari 6
20151015-Angkutan-Umum-Jakarta
Kernet saat mencari penumpang di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (15/10/2015). Dishub Transportasi DKI Jakarta menyatakan bahwa kendaraan umum di ibu kota yang layak jalan hanya sekitar 13 persen. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)