Sekolah di Swedia Diserang Pria Berpedang, 2 Orang Tewas

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 29 Feb 2016, 13:59 WIB

Diterbitkan 23 Okt 2015, 09:07 WIB

20151022-Sekolah di Swedia Diserang Pria Berpedang, 2 Orang Tewas

Petugas memasang garis polisi di sekolah Kronan di Trollhattan, Swedia barat, Kamis (22/10). Seorang pria bertopeng dan bersenjatakan pedang menyerang sekolah tersebut dan menewaskan satu murid dan satu guru. (REUTERS/Stig Hedstrom/TT News Agency)

Foto 1 dari 6

Petugas memasang garis polisi di sekolah Kronan di Trollhattan, Swedia barat, Kamis (22/10). Seorang pria bertopeng dan bersenjatakan pedang menyerang sekolah tersebut dan menewaskan satu murid dan satu guru. (REUTERS/Stig Hedstrom/TT News Agency)

Foto 2 dari 6

Petugas mengamankan lokasi penyerangan di sebuah sekolah di Trollhattan, Swedia barat, Kamis (22/10). Seorang pria bertopeng dan bersenjatakan pedang menyerang sekolah tersebut dan menewaskan satu murid dan satu guru.(REUTERS/Stig Hedstrom/TT News Agency)

Foto 3 dari 6

Warga berkerumun pasca terjadinya penyerangan di sebuah sekolah di Trollhattan, Swedia barat, Kamis (22/10). Seorang murid dan guru tewas akibat diserang pria bertopeng dan bersenjatakan pedang. (REUTERS/Bjorn Larsson Rosvall/TT News Agency)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

PM Swedia Stefan Lofven (tengah) mengunjungi sekolah Kronan di Trollhattan , pacsa terjadinya penyerangan oleh pria bertopeng dan bersenjatakan pedang, Kamis (22/10). Akibat kejadian itu, seorang guru dan murid tewas. (REUTERS/Adam Ihse/TT News Agency)

Foto 5 dari 6

Petugas membawa barang bukti dari sekolah Kronan di Trollhattan, Swedia barat, Kamis (22/10). Seorang pria bertopeng dan bersenjatakan pedang menyerang sekolah tersebut dan menewaskan satu murid dan satu guru.(REUTERS/Bjorn Larsson Rosvall/TT News Agency)

Foto 6 dari 6

Seorang murid dan orangtuanya meninggalkan sekolah Kronan di Trollhattan, Swedia barat, Kamis (22/10). Pria bertopeng dan bersenjatakan pedang menyerang sekolah tersebut dan menewaskan seorang murid dan guru. (REUTERS/Bjorn Larsson Rosvall/TT News Agency)