Puluhan Imigran Suriah Kembali Lintasi Lautan Yunani

oleh Johan Fatzry, diperbarui 22 Jun 2016, 07:15 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2015, 17:45 WIB
20151109-Imigran-Yunani-Reuters
Puluhan imigran dan Pengungsi dari Suriah saat tiba di pulau Lesbos, Yunani, Senin (9/11). Sejak tahun 2015 lebih dari 590.000 imigran menyeberang ke Yunani akibat perang yang terjadi di Suriah. (REUTERS/Alkis Konstantinidis)
Foto 1 dari 6
20151109-Imigran-Yunani-Reuters
Puluhan imigran dan Pengungsi dari Suriah saat tiba di pulau Lesbos, Yunani, Senin (9/11). Sejak tahun 2015 lebih dari 590.000 imigran menyeberang ke Yunani akibat perang yang terjadi di Suriah. (REUTERS/Alkis Konstantinidis)
Foto 2 dari 6
20151109-Imigran-Yunani-Reuters
Pengungsi dan imigran saat berada di kapal di sampan kecil usai melintasi pulau Lesbos, Yunani, Senin (9/11). Sejak tahun 2015 lebih dari 590.000 imigran menyeberang ke Yunani akibat perang yang terjadi di Suriah. (REUTERS/Alkis Konstantinidis)
Foto 3 dari 6
20151109-Imigran-Yunani-Reuters
Pengungsi dan imigran saat berada di kapal di sampan kecil usai melintasi pulau Lesbos, Yunani, Senin (9/11). Sejak tahun 2015 lebih dari 590.000 imigran menyeberang ke Yunani akibat perang yang terjadi di Suriah. (REUTERS/Alkis Konstantinidis)
Foto 4 dari 6
20151109-Imigran-Yunani-Reuters
Puluhan imigran dan Pengungsi dari Suriah saat tiba di pulau Lesbos, Yunani, Senin (9/11). Sejak tahun 2015 lebih dari 590.000 imigran menyeberang ke Yunani akibat perang yang terjadi di Suriah. (REUTERS/Alkis Konstantinidis)
Foto 5 dari 6
20151109-Imigran-Yunani-Reuters
Seorang relawan memberikan tanda kepada Puluhan imigran dan Pengungsi dari Suriah di pulau Lesbos, Yunani, Senin (9/11). Sejak tahun 2015 lebih dari 590.000 imigran menyeberang ke Yunani akibat perang yang terjadi di Suriah. (REUTERS/Alkis Konstantinidis)
Foto 6 dari 6
20151109-Imigran-Yunani-Reuters
Puluhan imigran dan Pengungsi dari Suriah saat tiba di pulau Lesbos, Yunani, Senin (9/11). Sejak tahun 2015 lebih dari 590.000 imigran menyeberang ke Yunani akibat perang yang terjadi di Suriah. (REUTERS/Alkis Konstantinidis)