Lagi, Teror Berdalih Agama Menyerang dan Menyandera Warga Burkina Faso

oleh Satria Yudha Baskara, diperbarui 29 Feb 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2016, 11:53 WIB
20160116-Lagi, Teror Berdalih Agama Menyerang dan Menyandera Warga Burkina Faso
Tampak kendaraan terbakar didepan hotel Splendid, Ouagadougou, Burkina Faso, Jumat (15/1). Peristiwa terjadi setelah adu tembak antara pihak keamanan dan pasukan bersenjata yang diduga kelompok agama radikal. (REUTERS / Reuters TV)
Foto 1 dari 5
20160116-Lagi, Teror Berdalih Agama Menyerang dan Menyandera Warga Burkina Faso
Tampak kendaraan terbakar didepan hotel Splendid, Ouagadougou, Burkina Faso, Jumat (15/1). Peristiwa terjadi setelah adu tembak antara pihak keamanan dan pasukan bersenjata yang diduga kelompok agama radikal. (REUTERS / Reuters TV)
Foto 2 dari 5
20160116-Lagi, Teror Berdalih Agama Menyerang dan Menyandera Warga Burkina Faso
Petugas keamanan saat bersembunyi dibalik sebuah mobil saat terjadi penyanderaan yang dilakukan suatu kelompok radikal di Splendid, Ouagadougou, Burkina Faso, Jumat (15/1). (REUTERS / Reuters TV)
Foto 3 dari 5
20160116-Lagi, Teror Berdalih Agama Menyerang dan Menyandera Warga Burkina Faso
Suasana mencekam saat kobaran api didepan hotel Splendid, Ouagadougou, Burkina Faso, Jumat (15/1). Dikabarkan ada sedikitnya 20 orang terluka dan untuk korban tewas masih belum ada konfirmasi. (REUTERS / Reuters TV)
Foto 4 dari 5
20160116-Lagi, Teror Berdalih Agama Menyerang dan Menyandera Warga Burkina Faso
Suasana mencekam saat kobaran api didepan hotel Splendid, Ouagadougou, Burkina Faso, Jumat (15/1). Petugas keamanan sempat beradu tembak dengan kawanan kelompk radikal yang bersenjata tersebut. (REUTERS/RTB via REUTERS TV)
Foto 5 dari 5
20160116-Lagi, Teror Berdalih Agama Menyerang dan Menyandera Warga Burkina Faso
Petugas keamanan Burkinabe dan tentara Perancis bersiap didekat hotel Splendid, Ouagadougou, Burkina Faso, Jumat (15/1). Petugas keamanan sempat beradu tembak dengan kawanan kelompk radikal yang bersenjata tersebut. (REUTERS/RTB via REUTERS TV)