359 Gading Gajah dari Afrika Dimusnahkan di Sri Lanka

oleh Johan Fatzry, diperbarui 29 Feb 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2016, 17:15 WIB
20160126-Gading-Gjah-Sri-Lanka-AFP-Reuters
Petugas bea cukai Sri Lanka berjalan dekat tumpukan gading gajah dari Afrika sebelum dimusnahkan di Kolombo (26/1/2016). Sri Lanka menghancurkan 359 buah gading yang disita di pelabuhan Colombo Mei 2012. (AFP PHOTO/Ishara S. KODIKARA)
Foto 1 dari 6
20160126-Gading-Gjah-Sri-Lanka-AFP-Reuters
Petugas bea cukai Sri Lanka berjalan dekat tumpukan gading gajah dari Afrika sebelum dimusnahkan di Kolombo (26/1/2016). Sri Lanka menghancurkan 359 buah gading yang disita di pelabuhan Colombo Mei 2012. (AFP PHOTO/Ishara S. KODIKARA)
Foto 2 dari 6
20160126-Gading-Gjah-Sri-Lanka-AFP-Reuters
Seorang Petugas bea cukai Sri Lanka berjalan dekat tumpukan gading gajah dari Afrika sebelum dimusnahkan di Kolombo (26/1/2016). Gading Ilegal tersebut akan di kirim ke Dubai dari kenya melalui Colombo. (AFP PHOTO/Ishara S. KODIKARA)
Foto 3 dari 6
20160126-Gading-Gjah-Sri-Lanka-AFP-Reuters
Seorang Petugas bea cukai Sri Lanka memeriksa gading gajah dari Afrika sebelum dimusnahkan di Kolombo (26/1/2016). Sri Lanka menghancurkan 359 buah gading yang disita di pelabuhan Colombo Mei 2012. (AFP PHOTO/Ishara S. KODIKARA)
Foto 4 dari 6
20160126-Gading-Gjah-Sri-Lanka-AFP-Reuters
Petugas bea cukai Sri Lanka memeriksa gading gajah dari Afrika sebelum dimusnahkan di Kolombo (26/1/2016). Gading Ilegal tersebut akan di kirim ke Dubai dari kenya melalui Kolombo. (REUTERS/Dinuka Liyanawatte)
Foto 5 dari 6
20160126-Gading-Gjah-Sri-Lanka-AFP-Reuters
Biksu Buddha melihat gading gajah Afrika (Gading Darah) yang disita oleh Bea Cukai Sri Lanka untuk dihancurkan, sebelum mereka mengadakan doa untuk gajah mati, di Galle Face Green di Kolombo (26/1/2016). (REUTERS/Dinuka Liyanawatte)
Foto 6 dari 6
20160126-Gading-Gjah-Sri-Lanka-AFP-Reuters
Biksu Buddha melihat gading gajah Afrika (Gading Darah) yang disita oleh Bea Cukai Sri Lanka untuk dihancurkan, sebelum mereka mengadakan doa untuk gajah mati, di Galle Face Green di Kolombo (26/1/2016). (REUTERS/Dinuka Liyanawatte)