Pria Malawi Ubah Barang Rongsokan Menjadi Helikopter

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 10 Mar 2016, 09:33 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2016 09:33 WIB
20160219-Pria Malawi Ubah Barang Rongsokan Menjadi Helikopter-Malawi
Felix Kambwiri duduk di kokpit helikopter buatannya di garasi rumahnya di Desa Gobede, Malawi, 19 Februari 2016. Helikopter yang dikerjakan sejak empat bulan lalu itu dibuat dari rongsokan besi tua dan fiberglass. (Amos Gumulira/AFP)
Foto 1 dari 5
20160219-Pria Malawi Ubah Barang Rongsokan Menjadi Helikopter-Malawi
Felix Kambwiri duduk di kokpit helikopter buatannya di garasi rumahnya di Desa Gobede, Malawi, 19 Februari 2016. Helikopter yang dikerjakan sejak empat bulan lalu itu dibuat dari rongsokan besi tua dan fiberglass. (Amos Gumulira/AFP)
Foto 2 dari 5
20160219-Pria Malawi Ubah Barang Rongsokan Menjadi Helikopter-Malawi
Felix Kambwiri dan temannya sedang menyelesaikan helikopter buatannya di garasi rumahnya di Desa Gobede, Malawi, 19 Februari 2016. Helikopter yang dikerjakan sejak empat bulan lalu itu dibuat dari rongsokan besi tua dan fiberglass. (Amos Gumulira/AFP)
Foto 3 dari 5
20160219-Pria Malawi Ubah Barang Rongsokan Menjadi Helikopter-Malawi
Felix Kambwiri menunjukkan bagian sayap dari helikopter buatannya di garasi rumahnya di Desa Gobede, Malawi, 19 Februari 2016. Helikopter yang dikerjakan sejak empat bulan lalu itu dibuat dari rongsokan besi tua dan fiberglass. (Amos Gumulira/AFP)
Foto 4 dari 5
20160219-Pria Malawi Ubah Barang Rongsokan Menjadi Helikopter-Malawi
Felix Kambwiri berdiri di dekat helikopter buatannya di garasi rumahnya di Desa Gobede, Malawi, 19 Februari 2016. Helikopter yang dikerjakan sejak empat bulan lalu itu dibuat dari rongsokan besi tua dan fiberglass. (Amos Gumulira/AFP)
Foto 5 dari 5
20160219-Pria Malawi Ubah Barang Rongsokan Menjadi Helikopter-Malawi
Felix Kambwiri dan sejumlah teman berpose dengan helikopter buatannya di garasi rumahnya di Desa Gobede, Malawi, 19 Februari 2016. Helikopter yang dikerjakan sejak empat bulan lalu itu dibuat dari rongsokan besi tua dan fiberglass. (Amos Gumulira/AFP)