Membuka Kejelasan Prasasti Misterius dari Penduduk Pertama Roma

oleh Satria Yudha Baskara, diperbarui 25 Apr 2016, 20:00 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2016 20:00 WIB
20160425-Membuka Kejelasan Prasasti Misterius dari Penduduk Pertama Roma
Seorang pakar sejarah menunjuk salah satu teks atau prasasti di Florence , Italia , 20 April 2016. Teks prasasti-nya sendiri tertulis dengan bahasa yang sudah lama hilang dan ilmuwan kini sedang mendalami teks - teks tersebut. (REUTERS / Remo Casilli)
Foto 1 dari 5
20160425-Membuka Kejelasan Prasasti Misterius dari Penduduk Pertama Roma
Seorang pakar sejarah menunjuk salah satu teks atau prasasti di Florence , Italia , 20 April 2016. Teks prasasti-nya sendiri tertulis dengan bahasa yang sudah lama hilang dan ilmuwan kini sedang mendalami teks - teks tersebut. (REUTERS / Remo Casilli)
Foto 2 dari 5
20160425-Membuka Kejelasan Prasasti Misterius dari Penduduk Pertama Roma
Stefano Sarri dan asistennya saat melakukan restorasi terhadap prasasti Etruscan di sebuah pusat pemulihan, Florence , Italia , 20 April 2016. Etruscan adalah orang yang pertama kali menempati Roma, yang menjadi ibukota Itali. (REUTERS / Remo Casilli)
Foto 3 dari 5
20160425-Membuka Kejelasan Prasasti Misterius dari Penduduk Pertama Roma
Stefano Sarri dan asistennya saat melakukan restorasi terhadap prasasti Etruscan di Florence , Italia , 20 April 2016.Prasasti itu ditemukan tertanam dalam pondasi kuil yang terkubur selama lebih dari 2.500 tahun. (REUTERS / Remo Casilli)
Foto 4 dari 5
20160425-Membuka Kejelasan Prasasti Misterius dari Penduduk Pertama Roma
Salah satu teks atau prasasti di Florence , Italia , 20 April 2016. Etruskan adalah bangsa yang terbaik dalam seni, mereka dapat menggunakan logam untuk membuat patung yang ukurannya sama dengan ukuran aslinya. (REUTERS / Remo Casilli)
Foto 5 dari 5
20160425-Membuka Kejelasan Prasasti Misterius dari Penduduk Pertama Roma
Susanna Sarti berpose saat melakukan restorasi terhadap prasasti Etruscan di Florence , Italia , 20 April 2016.Prasasti itu ditemukan tertanam dalam pondasi kuil yang terkubur selama lebih dari 2.500 tahun. (REUTERS / Remo Casilli)