Banjir dan Longsor Terjang Sri Lanka, 80 Orang Tewas

oleh Nasuri, diperbarui 22 Mei 2016, 15:51 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2016, 15:46 WIB
20160522- Banjir dan Longsor Terjang Sri Lanka-AFP Photo
Warga mendorong bajaj saat banjir melanda kawasan mereka di Kaduwela, Kolombo, Sabtu (21/5/2016). Dikabarkan sekitar 80 orang tewas. (AFP)
Foto 1 dari 6
20160522- Banjir dan Longsor Terjang Sri Lanka-AFP Photo
Warga mendorong bajaj saat banjir melanda kawasan mereka di Kaduwela, Kolombo, Sabtu (21/5/2016). Dikabarkan sekitar 80 orang tewas akibat hujan dan tanah longsor yang melanda Sri Lanka. (AFP Photo/Lakruwan W)
Foto 2 dari 6
20160522- Banjir dan Longsor Terjang Sri Lanka-AFP Photo
Sejumlah warga berusaha melewati banjir yang melanda kawasan pemukiman mereka di Kelaniya, Kolombo (22/5/2016). Dikabarkan sekitar 80 orang tewas akibat hujan dan tanah longsor yang melanda Sri Lanka. (AFP Photo/Ishara S Kodikara)
Foto 3 dari 6
20160522- Banjir dan Longsor Terjang Sri Lanka-AFP Photo
Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe mengunjungi kota yang terkena banjir, Malwana, di pinggiran Kolombo, Sabtu (21/5/2016). Dikabarkan sekitar 80 orang tewas akibat hujan dan tanah longsor yang melanda Sri Lanka. (AFP Photo/Ishara S Kodikara)
Foto 4 dari 6
20160522- Banjir dan Longsor Terjang Sri Lanka-AFP Photo
Warga Sri Lanka melewati banjir yang menerjang kawasan mereka di Kaduwela, Kolombo, Sabtu (21/5/2016). Dikabarkan sekitar 80 orang tewas akibat hujan dan tanah longsor yang melanda Sri Lanka. (AFP Photo/Ishara S Kodikara)
Foto 5 dari 6
20160522- Banjir dan Longsor Terjang Sri Lanka-AFP Photo
Tentara Sri Lanka membagikan makanan kepada korban banjir di Kelaniya, Kolombo (22/5/2016). Dikabarkan sekitar 80 orang tewas akibat hujan dan tanah longsor yang melanda Sri Lanka. (AFP Photo/Ishara S Kodikara)
Foto 6 dari 6
20160522- Banjir dan Longsor Terjang Sri Lanka-AFP Photo
Warga Sri Lanka melewati banjir yang menerjang kawasan mereka di Kaduwela, Kolombo, Sabtu (21/5/2016). Dikabarkan sekitar 80 orang tewas akibat hujan dan tanah longsor yang melanda Sri Lanka. (AFP Photo/Ishara S Kodikara)