Begini Kondisi Asrama Sekolah Pasca-Kebakaran yang Tewaskan 17 Siswi

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 24 Mei 2016, 09:33 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2016, 08:42 WIB
20160523-Begini Kondisi Asrama Sekolah Pasca-Kebakaran yang Tewaskan 17 Siswi-Thailand
Ahli forensik memeriksa bangunan asrama sekolah khusus anak perempuan dari keluarga suku pedalaman miskin yang terbakar di Thailand utara
Foto 1 dari 5
20160523-Begini Kondisi Asrama Sekolah Pasca-Kebakaran yang Tewaskan 17 Siswi-Thailand
Ahli forensik memeriksa bangunan asrama sekolah khusus anak perempuan dari keluarga suku pedalaman miskin yang terbakar di Thailand utara, Senin (23/5). Setidaknya 17 anak perempuan tewas dalam kebakaran tersebut. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Foto 2 dari 5
20160523-Begini Kondisi Asrama Sekolah Pasca-Kebakaran yang Tewaskan 17 Siswi-Thailand
Seorang petugas forensik memeriksa bangunan asrama sekolah yang hangus terbakar di Thailand utara, Senin (23/5). 17 siswi tewas setelah kebakaran menghanguskan asrama sekolah untuk anak-anak suku pedalaman miskin itu. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Foto 3 dari 5
20160523-Begini Kondisi Asrama Sekolah Pasca-Kebakaran yang Tewaskan 17 Siswi-Thailand
Seorang wanita menangis mengamati sebuah asmara sekolah yang hangus terbakar di Thailand utara, Senin (23/5). 17 siswi tewas setelah kebakaran menghanguskan asrama sekolah untuk anak-anak suku pedalaman miskin itu. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Foto 4 dari 5
20160523-Begini Kondisi Asrama Sekolah Pasca-Kebakaran yang Tewaskan 17 Siswi-Thailand
Sejumlah ahli forensik memeriksa bangunan asrama sekolah khusus anak perempuan dari keluarga suku pedalaman miskin yang terbakar di Thailand utara, Senin (23/5). Setidaknya 17 anak perempuan tewas dalam kebakaran tersebut. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Foto 5 dari 5
20160523-Begini Kondisi Asrama Sekolah Pasca-Kebakaran yang Tewaskan 17 Siswi-Thailand
Seorang polisi memeriksa bangunan asrama sekolah yang hangus terbakar di Thailand utara, Senin (23/5). 17 siswi tewas setelah kebakaran menghanguskan asrama sekolah untuk anak-anak suku pedalaman miskin itu. (REUTERS/Athit Perawongmetha)