Hamas Terbuka untuk Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 27 Apr 2025, 17:18 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2025, 17:20 WIB
Hamas Terbuka untuk Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera
Delegasi Hamas telah berada di Kairo untuk berdiskusi dengan mediator Mesir mengenai jalan keluar dari perang yang telah berlangsung selama 18 bulan di wilayah Gaza, Palestina. Dalam sebuah pernyataan, pada Sabtu (26/4/2025), Hamas mengatakan terbuka terhadap kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza. Hamas juga akan membebaskan semua sandera dan mengamankan gencatan senjata selama lima tahun. Secara konsisten, Hamas menuntut agar kesepakatan gencatan senjata harus mengarah pada berakhirnya perang, penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza, dan lonjakan bantuan kemanusiaan. Usai berakhirnya kesepakatan gencatan senjata tahap pertama, militer Israel kembali melancarkan serangan udara ke wilayah Gaza, pada 18 Maret 2025, sedikitnya 2.111 warga Palestina telah tewas. Jumlah korban tewas perang di Gaza terus meningkat menjadi 51.495 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak Israel melancarkan operasi militer untuk menghancurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Foto 1 dari 7
Hamas Terbuka untuk Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera
Anak-anak Palestina berjalan di tengah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan Israel di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza bagian tengah pada 27 April 2025. (Eyad BABA/AFP)
Foto 2 dari 7
Hamas Terbuka untuk Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera
Delegasi Hamas telah berada di Kairo untuk berdiskusi dengan mediator Mesir mengenai jalan keluar dari perang yang telah berlangsung selama 18 bulan di wilayah Gaza, Palestina. (Eyad BABA/AFP)
Foto 3 dari 7
Hamas Terbuka untuk Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera
Dalam sebuah pernyataan, pada Sabtu (26/4/2025), Hamas mengatakan terbuka terhadap kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza. (Eyad BABA/AFP)
Foto 4 dari 7
Hamas Terbuka untuk Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera
Hamas juga akan membebaskan semua sandera dan mengamankan gencatan senjata selama lima tahun. (Eyad BABA/AFP)
Foto 5 dari 7
Hamas Terbuka untuk Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera
Secara konsisten, Hamas menuntut agar kesepakatan gencatan senjata harus mengarah pada berakhirnya perang, penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza, dan lonjakan bantuan kemanusiaan. (Eyad BABA/AFP)
Foto 6 dari 7
Hamas Terbuka untuk Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera
Di waktu bersamaan, tim penyelamat mengatakan dalam sebuah serangan Israel di Gaza sedikitnya menewaskan 35 orang. (Eyad BABA/AFP)
Foto 7 dari 7
Hamas Terbuka untuk Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera
Usai berakhirnya kesepakatan gencatan senjata tahap pertama, militer Israel kembali melancarkan serangan udara ke wilayah Gaza, pada 18 Maret 2025, sedikitnya 2.111 warga Palestina telah tewas. Jumlah korban tewas perang di Gaza terus meningkat menjadi 51.495 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak Israel melancarkan operasi militer untuk menghancurkan Hamas pada 7 Oktober 2023. (Eyad BABA/AFP)