Kangen Kampung, Para Pemudik Ini Memilih Naik Bajaj

oleh Johan Fatzry, diperbarui 09 Jul 2016, 16:30 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2016 16:30 WIB
20160709-Pemudik-Naik-Bajaj-Semarang-HZ
Pengenadara bajaj Jazudi saat ditemui di jalur Pantura, Jalan raya Cimohong, Bukalampa, Brebes, Jateng, Sabtu (9/7). Jazudi dan keluarga m
Foto 1 dari 4
20160709-Pemudik-Naik-Bajaj-Semarang-HZ
Pengenadara bajaj Jazudi saat ditemui di jalur Pantura, Jalan raya Cimohong, Bukalampa, Brebes, Jateng, Sabtu (9/7). Jazudi dan keluarga memilih mudik ke kampung halamannya naik bajaj karena supaya irit biaya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Foto 2 dari 4
20160709-Pemudik-Naik-Bajaj-Semarang-HZ
Jazudi dan keluarga berpose seusai ditemui di jalur Pantura, Jalan raya Cimohong, Bukalampa, Brebes, Jateng, Sabtu (9/7). Jazudi dan keluarga memilih mudik ke kampung halamannya naik bajaj karena supaya irit biaya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Foto 3 dari 4
20160709-Pemudik-Naik-Bajaj-Semarang-HZ
Pengemudi bajaj Burhan saat mengendari bajajnya di jalur Pantura, Jalan raya Cimohong, Bukalampa, Brebes, Jateng, Sabtu (9/7). Burhan memilih mudik naik bajaj ke Semarang dikarenakan merindukan istri dan anaknya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Foto 4 dari 4
20160709-Pemudik-Naik-Bajaj-Semarang-HZ
Burhan saat mengendari bajajnya usai pulang dari kampung halamannya di jalur Pantura, Jalan raya Cimohong, Brebes, Jateng, Sabtu (9/7). Burhan memilih mudik naik bajaj ke Semarang dikarenakan merindukan istri dan anaknya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)