Kisah Sukses Liberty Media Beli Bisnis Formula 1

oleh Ferbian Pradolo, diperbarui 10 Sep 2016, 09:30 WIB

Diterbitkan 10 Sep 2016 09:30 WIB

20160910 Kisah Sukses Liberty Media Beli Bisnis Formula 1

Pembalap Mercedes, Nico Rosberg dari Jerman saat memimpin balapan disusul pembalap Red Bull, Daniel Ricciardo saat balapan F1 Grand Prix Bel

Foto 1 dari 7

Presiden dan CEO F1 Management, Bernie Ecclestone menutup matanya saat sesi foto Munich (05/8/2014). Bernie, tetap akan menjadi pimpinan eksekutif F1. (REUTERS/Michael Dalder)

Foto 2 dari 7

Pimpinan Liberty Media, John Malone saat menghadiri Allen & Co Media Conference di Sun Valley, Idaho (12/07/2012). Nilai yang dibeli Liberty Media sebesar US$4,4 miliar (sekitar Rp57,437 triliun). (REUTERS/Jim Urquhart)

Foto 3 dari 7

Pembalap Mercedes, Nico Rosberg salta memimpin di awal balapan F1 Grand Prix Italia di Autodromo Nazionale Monza. (04/9/2016) Liberty Media selama ini memiliki saham di bisnis olahraga dan hiburan. (Reuters/Max Rossi)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Pembalap Mercedes, Nico Rosberg dari Jerman saat memimpin balapan disusul pembalap Red Bull, Daniel Ricciardo saat balapan F1 Grand Prix Belgia (28/07/2016). Perusahaan Liberty Media memastikan telah membeli bisnis Formula 1. (REUTERS/Yves Herman)

Foto 5 dari 7

Presiden dan CEO F1 Management, Bernie Ecclestone saat di F1 Grand Prix Jerman 2016, Hockenheimring, Jerman (30/7/2016). Pebisnis Inggris berusia 85 tahun ini, telah mengelola Formula 1 sekitar 40 tahun.(REUTERS/Ralph Orlowski)

Foto 6 dari 7

Pembalap Ferrari, Sebastian Vettel dari Jerman selama sesi latihan ketiga. F1 Grand Prix Italia 2016, di Monza (03/9/2016). Miliuner Liberty, John Malone, akan memulai dengan pembelian saham minoritas. (REUTERS/Max Rossi)

Foto 7 dari 7

Api terlihat di bagian bawah mobil balap Ferrari, Kimi Raikkonen dari Finlandia selama F1 Grand Prix Belgia 2016 di Francorchamps (28/8/2016). Penjualan ini merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah olahraga. (REUTERS/Olivier Matthys)