STORY: Balada di Ujung Muara

oleh Ferbian Pradolo, diperbarui 26 Sep 2016, 11:00 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2016, 08:00 WIB
20160914 STORY: Balada di Ujung Muara
JEJAK - Pohon tua mati berada di lokasi Pantai Beting Muara Gembong menjadi artefak bahwa dulunya daratan dan lautan mempunyai jarak
Foto 1 dari 7
20160914 STORY: Balada di Ujung Muara
JEJAK - Pohon tua mati berada di lokasi Pantai Beting Muara Gembong menjadi artefak bahwa dulunya daratan dan lautan mempunyai jarak, tapi kini bibir lautan dan daratan telah menyatu. (Liputan6.com/Gempur M Surya)
Foto 2 dari 7
20160914 STORY: Balada di Ujung Muara
TANDA - Musim hujan atau panas tak berpengaruh saat pertengahan bulan purnama menjadi tanda naiknya air laut menyapu beberapa kawasan di Muara Gembong. (Liputan6.com/Gempur M Surya)
Foto 3 dari 7
20160914 STORY: Balada di Ujung Muara
LELUHUR - Banjir datang tanpa undangan musim penghujan. Kala keindahan purnama datang membawa pesona, ketika itu pula air meluap dan menutup jejak-jejak para tetua Leluhur menyatu dengan laut. Hanya pucuk nisan yang menandai tempat itu adalah pemakaman.
Foto 4 dari 7
20160914 STORY: Balada di Ujung Muara
RUMAH - Jarak lepas pantai Laut Jawa dengan lokasi pemukiman warga sekitar satu kilometer. Tak ada batas lagi antara pemukiman dengan laut. Pada saat air laut pasang, air mencapai teritisan rumah warga, bahkan masuk ke dalam rumah.
Foto 5 dari 7
20160914 STORY: Balada di Ujung Muara
MENYESAL - Air laut telah merendam habis. Penyesalan lagi penyesalan, alam murka kepada manusia sehingga rahmat berubah menjadi bencana. Sedikit warga yang sadar dan berusaha untuk menanam Mangrove untuk Mencegah Erosi dan Abrasi Pantai.
Foto 6 dari 7
20160914 STORY: Balada di Ujung Muara
TERDAMPAR - Kapal sampan yang tadinya dipakai untuk menengok hasil tambak kini terdampar di halaman rumah warga terdampak abrasi. (Liputan6.com/Gempur M Surya)
Foto 7 dari 7
20160914 STORY: Balada di Ujung Muara
HARAPAN - Kerusakan yang disebabkan oleh warga untuk membuat tambak harus dibayar mahal dan membutuhkan waktu cukup lama, saat ini hanya bertahan dan berusaha serta memperbaiki alam sambil menjalahi kehidupan yang lebih baik. (Liputan6.com/Gempur M Surya)