HEADLINE HARI INI

Timnas Indonesia Jaga Asa Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026, Erick Thohir Tetap Evaluasi

Ini 'Alat Perang' Pemberantas Korupsi Ala Korea Selatan

oleh Ferbian Pradolo, diperbarui 04 Okt 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2016 11:30 WIB
20161004-spy-camera-seoul-reuters1

20161004-spy-camera-seoul-reuters1

Korea Selatan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memperkecil tingkat korupsi di negaranya. (REUTERS/ Kim Hong-Ji)
Foto 1 dari 5
20161004-spy-camera-seoul-reuters1

20161004-spy-camera-seoul-reuters1

President of the Headquarters of Reporting for Public Good Korea Selatan, Moon Seoung-ok menunjukan kamera pengintai berbentuk kacamata, Seoul, 30 September 2016. Korsel menggunakan teknologi untuk meminimalisir kejahatan korupsi. (REUTERS/ Kim Hong-Ji)
Foto 2 dari 5
20161004-spy-camera-seoul-reuters2

20161004-spy-camera-seoul-reuters2

Moon Seoung-ok juga membuat kamera dalam bentuk pena di Seoul, 30 September 2016. Untuk meminimalisir kejahatan korupsi di Korsel, pena kecil yang biasa ada di saku jas ini dapat digunakan sebagai alat pengintai. (REUTERS/ Kim Hong-Ji)
Foto 3 dari 5
20161004-spy-camera-seoul-reuters3

20161004-spy-camera-seoul-reuters3

Moon Seoung-ok mendemonstrasikan kamera pengintai berbentuk kunci mobil di Seoul, 30 September 2016. Korea Selatan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memperkecil tingkat korupsi di negaranya. (REUTERS/ Kim Hong-Ji)
Foto 4 dari 5
Berita Terkait
20161004-spy-camera-seoul-reuters4

20161004-spy-camera-seoul-reuters4

President of the Headquarters of Reporting for Public Good Korsel, Moon Seoung-ok berdiskusi soal kamera pengintai dengan muridnya, di Seoul, 30 September 2016. Korsel memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memberantas korupsi. (REUTERS/Kim Hong-Ji)
Foto 5 dari 5
20161004-spy-camera-seoul-reuters5

20161004-spy-camera-seoul-reuters5

Moon Seoung-ok memaparkan fungsi berbagai kamera pengintai di hadapan muridnya, di Seoul, Korea Selatan, 30 September 2016. Moon Seoung-ok menjelaskan pentingnya kemajuan teknologi dalam upaya pembratasan korupsi ke awak media. (REUTERS/Kim Hong-Ji)