Terdampak Perang, Anak-Anak di Gaza Terpaksa Mempekerjakan Diri

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 23 Nov 2016, 10:46 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2016 10:46 WIB
20161121-Pekerja Anak-anak di Gaza Meningkat-Palestina
Jumlah pekerja anak mengalami peningkatan di Gaza.
Foto 1 dari 6
20161121-Pekerja Anak-anak di Gaza Meningkat-Palestina
Mohammed (15) menjadi seorang mekanik di Rafah, Selatan Jalur Gaza, 21 November 2016. Menurut Biro Statistik Palestina, jumlah anak yang bekerja antara usia 10-17 tahun menjadi dua kali lipat hingga 9.700 pekerja di wilayah itu. (SAID KHATIB/AFP)
Foto 2 dari 6
20161121-Pekerja Anak-anak di Gaza Meningkat-Palestina
Odai Abu Matrouq (13) bekerja di sebuah bengkel di Rafah, Selatan Jalur Gaza, 21 November 2016. Menurut Biro Statistik Palestina, jumlah anak yang bekerja antara usia 10-17 tahun menjadi dua kali lipat hingga 9.700 pekerja di wilayah itu (SAID KHATIB/AFP)
Foto 3 dari 6
20161121-Pekerja Anak-anak di Gaza Meningkat-Palestina
Mohammed (15) memperbaiki mobil di sebuah bengkel di Rafah, Selatan Jalur Gaza, 21 November 2016. Akibat perang di wilayah itu, kurang lebih setengah dari penduduk Gaza yang berjumlah 1,9 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan. (SAID KHATIB/AFP)
Foto 4 dari 6
20161121-Pekerja Anak-anak di Gaza Meningkat-Palestina
Odai Abu Matrouq (13) menyelesaikan pekerjaannya di sebuah bengkel di Rafah, Selatan Jalur Gaza, 21 November 2016. Akibat perang, kurang lebih setengah dari penduduk Gaza yang berjumlah 1,9 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan. (SAID KHATIB/AFP)
Foto 5 dari 6
20161121-Pekerja Anak-anak di Gaza Meningkat-Palestina
Mohammed (15) menyelesaikan pekerjaannya sebagai mekanik di Rafah, Selatan Jalur Gaza, 21 November 2016. Tercatat 80% penduduk Gaza hidup mengandalkan bantuan (charity) dan angka pengangguran di Gaza 45% tertinggi di dunia. (SAID KHATIB/AFP)
Foto 6 dari 6
20161121-Pekerja Anak-anak di Gaza Meningkat-Palestina
Odai Abu Matrouq (13) bekerja di sebuah bengkel di Rafah, Selatan Jalur Gaza, 21 November 2016. Tercatat 80% penduduk Gaza hidup mengandalkan bantuan (charity) dan angka pengangguran di Gaza 45% tertinggi di dunia. (SAID KHATIB/AFP)