Ribuan Kuas Diduga Terbuat dari Bulu Babi Disita Otoritas Malaysia

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 09 Feb 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2017, 08:55 WIB
20170208-Malaysia Sita Ribuan Kuas Diduga Terbuat dari Bulu Babi-Kuala Lumpur
Pihak berwenang Malaysia menyita lebih dari 2.000 kuas cat yang diduga terbuat dari bulu babi dan dijual tanpa label.
Foto 1 dari 5
20170208-Malaysia Sita Ribuan Kuas Diduga Terbuat dari Bulu Babi-Kuala Lumpur
Pihak berwenang Malaysia menyita kuas yang diduga terbuat dari bulu babi dan dijual tanpa label di toko hardware luar Kuala Lumpur, Rabu (8/2). Penyitaan lebih dari 2.000 kuas cat itu menyusul keluhan dari sejumlah konsumen Muslim. (AP Photo/Daniel Chan)
Foto 2 dari 5
20170208-Malaysia Sita Ribuan Kuas Diduga Terbuat dari Bulu Babi-Kuala Lumpur
Petugas memeriksa kuas yang diduga terbuat dari bulu babi di toko hardware luar Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (8/2). Operasi nasional dilangsungkan setelah pengujian atas beberapa kuas memperihatkan dibuat dari bulu babi. (AP Photo/Daniel Chan)
Foto 3 dari 5
20170208-Malaysia Sita Ribuan Kuas Diduga Terbuat dari Bulu Babi-Kuala Lumpur
Sejumlah kuas yang diduga terbuat dari bulu babi dan dijual tanpa label disita pihak berwenang Malaysia di luar Kuala Lumpur, Rabu (8/2). Penyitaan lebih dari 2.000 kuas cat itu menyusul keluhan dari sejumlah konsumen Muslim. (AP Photo/Daniel Chan)
Foto 4 dari 5
20170208-Malaysia Sita Ribuan Kuas Diduga Terbuat dari Bulu Babi-Kuala Lumpur
Kuas yang diduga terbuat dari bulu babi dalam operasi penyitaan di sebuah toko di luar Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (8/2). Operasi nasional dilangsungkan setelah pengujian atas beberapa kuas memperihatkan dibuat dari bulu babi. (MOHD RASFAN/AFP)
Foto 5 dari 5
20170208-Malaysia Sita Ribuan Kuas Diduga Terbuat dari Bulu Babi-Kuala Lumpur
Petugas menunjukkan kuas yang diduga terbuat dari bulu babi dan dijual tanpa label disita pihak berwenang Malaysia di luar Kuala Lumpur, Rabu (8/2). Penyitaan lebih dari 2.000 kuas cat itu menyusul keluhan dari sejumlah konsumen Muslim. (MOHD RASFAN/AFP)