Ledakan Bom di Dua Gereja, Mesir Terapkan Keadaan Darurat

oleh Liputan6 diperbarui 11 Apr 2017, 13:28 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2017, 08:18 WIB
20170409-Bom di dua Gereja Koptik Mesir-AP
Dua buah gereja umat Kristen Koptik Mesir dihantam serangan bom tepat pada perayaan Minggu Palma, Minggu 9 April siang waktu setempat.
Foto 1 dari 6
20170409-Bom di dua Gereja Koptik Mesir-AP
Noda darah terlihat di bangku setelah ledakan bom di Gereja Kristen Koptik St. George, Kota Tanta, utara Kairo, Minggu (9/4).Dua gereja umat Kristen Koptik Mesir dihantam serangan bom tepat pada perayaan Minggu Palma. (AP Photo/Nariman El-Mofty)
Foto 2 dari 6
20170409-Bom di dua Gereja Koptik Mesir-AP
Orang-orang berkumpul di luar Gereja Kristen Koptik St. George, Kota Tanta, utara Kairo, setelah ledakan bom, Minggu (9/4). Serangan bom di dua gereja koptik Mesir itu menewaskan sedikitnya 45 orang dan puluhan lainnya terluka. (AP Photo/Nariman El-Mofty)
Foto 3 dari 6
20170409-Bom di dua Gereja Koptik Mesir-AP
Ambulan didatangkan setelah ledakan di Gereja Koptik St. George, Kota Tanta, Minggu (9/4). Presiden Abdel Fattah al-Sisi mengumumkan Mesir dalam keadaan darurat selama tiga bulan menyusul dua serangan bom di gereja Koptik. (AL-MASRY AL-YOUM via AP)
Foto 4 dari 6
20170409-Bom di dua Gereja Koptik Mesir-AP
Jemaat mengamati kerusakan Gereja Koptik St. George, Kota Tanta, utara Kairo, setelah ledakan bom, Minggu (9/4). Kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas dua serangan bom di gereja Koptik. (AP Photo/Nariman El-Mofty)
Foto 5 dari 6
20170409-Bom di dua Gereja Koptik Mesir-AP
Kondisi bagian dalam Gereja Koptik St. George, Kota Tanta, utara Kairo, setelah ledakan bom, Minggu (9/4). Kristen Koptik merupakan minoritas di Mesir, jumlahnya hanya 10 persen dari populasi warga Mesir. (Stringer / AFP)
Foto 6 dari 6
20170409-Bom di dua Gereja Koptik Mesir-AP
Petugas forensik mengumpulkan bukti di lokasi ledakan yang terjadi di Gereja Koptik St. George, Kota Tanta, utara Kairo, Minggu (9/4). Serangan dilakukan beberapa minggu sebelum kedatangan Paus Francis untuk mendukung jemaat minoritas ini. (Stringer/AFP)