BPOM dan Sudin Pangan Jaksel Uji Makanan di Pasar Swalayan

oleh Johan Fatzry, diperbarui 23 Jun 2022, 13:54 WIB

Diterbitkan 14 Jun 2017, 13:15 WIB

BPOM dan Sudin Pangan Jaksel Uji Makanan di Pasar Swalayan

Petugas melintas di samping mobil laboraturium keliling, Jakarta, Senin (14/6). BPOM dan Sudin Pangan DKI Jakarta Selatan sidak makanan di p

Foto 1 dari 7

Petugas BPOM melakukan pengecekan makanan yang mengandung zat atau bahan berbahaya, Jakarta, Rabu (14/6). BPOM menguji makanan di pasar swalayan untuk mengantisipasi adanya makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Foto 2 dari 7

Petugas melintas di samping mobil laboraturium keliling, Jakarta, Senin (14/6). BPOM dan Sudin Pangan DKI Jakarta Selatan sidak makanan di pasar swalayan Pasar Swalayan Gelael Tebet. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Foto 3 dari 7

Petugas BPOM melakukan pengecekan makanan yang mengandung zat atau bahan berbahaya, Jakarta, Rabu (14/6). BPOM dan Sudin Pangan DKI Jakarta Selatan sidak makanan di pasar swalayan Pasar Swalayan Gelael Tebet. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Petugas BPOM melakukan pengecekan makanan yang mengandung zat atau bahan berbahaya, Jakarta, Rabu (14/6). BPOM menguji makanan di pasar swalayan untuk mengantisipasi adanya makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Foto 5 dari 7

Sebuah produk makanan yang ditemukan positif mengandung boraks usai di teliti BPOM, Jakarta, Rabu (14/6). BPOM menguji makanan di pasar swalayan untuk mengantisipasi adanya makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Foto 6 dari 7

Petugas BPOM menunjukan hasil uji bahan makanan yang mengandung boraks, Jakarta, Rabu (14/6). BPOM dan Sudin Pangan DKI Jakarta Selatan sidak makanan di pasar swalayan Pasar Swalayan Gelael Tebet. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Foto 7 dari 7

Pengunjung saat berbelanja di pasar swalayan Gelael Tebet, Jakarta, Senin (14/6). BPOM menguji makanan di pasar swalayan untuk mengantisipasi adanya makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya. (Liputan6.com/Yoppy Renato)