Suasana Puncak Gunung Bromo Saat Perayaan Kasada Suku Tengger

oleh Johan Fatzry, diperbarui 10 Jul 2017, 18:30 WIB

Diterbitkan 10 Jul 2017 18:30 WIB

Wisatawan dan anggota suku Tengger mendaki Gunung Bromo saat Festival Yadnya Kasad di Probolinggo, Jawa Timur (10/7).

Foto 1 dari 7

Wisatawan dan anggota suku Tengger mendaki Gunung Bromo saat Festival Yadnya Kasada di Probolinggo, Jawa Timur (10/7). Warga Tengger melakukan ritual lempar hasil bumi sebagai wujud syukur pada Sang Hyang Widi. (AFP Photo/Juni Kriswanto)

Foto 2 dari 7

Warga berebut uang dan hasil bumi yang dilemparkan anggota suku Tengger selama Festival Yadnya Kasada di Probolinggo, Jawa Timur (10/7). Warga Tengger melakukan ritual lempar hasil bumi sebagai wujud syukur pada Sang Hyang Widi. (AFP Photo/Juni Kriswanto)

Foto 3 dari 7

Warga Tengger mendaki Gunung Bromo membawa persembahan hasil bumi selama Festival Yadnya Kasada di Probolinggo, Jawa Timur (10/7). Warga Tengger melakukan ritual lempar hasil bumi sebagai wujud syukur pada Sang Hyang Widi. (AFP Photo/Juni Kriswanto)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Wisatawan dan anggota suku Tengger mendaki Gunung Bromo saat Festival Yadnya Kasada di Probolinggo, Jawa Timur (10/7). Warga Tengger melakukan ritual lempar hasil bumi sebagai wujud syukur pada Sang Hyang Widi. (AFP Photo/Juni Kriswanto)

Foto 5 dari 7

Warga berebut uang dan hasil bumi yang dilemparkan anggota suku Tengger selama Festival Yadnya Kasada di Probolinggo, Jawa Timur (10/7). Warga Tengger melakukan ritual lempar hasil bumi sebagai wujud syukur pada Sang Hyang Widi. (AFP Photo/Juni Kriswanto)

Foto 6 dari 7

Wisatawan menikmati suasana puncuk Gunung Bromo selama Festival Yadnya Kasada di Probolinggo, Jawa Timur (10/7). Warga Tengger melakukan ritual lempar hasil bumi sebagai wujud syukur pada Sang Hyang Widi. (AFP Photo/Juni Kriswanto)

Foto 7 dari 7

Penari tampil saat upacara budaya 'Yadnya Kasada' selama Festival Yadnya Kasada di Probolinggo, Jawa Timur (10/7). Warga Tengger melakukan ritual lempar hasil bumi sebagai wujud syukur pada Sang Hyang Widi. (AFP Photo/Juni Kriswanto)