PHOTO: Permintaan Toilet untuk Pengungsi Rohingya di Bangladesh Melonjak

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 12 Okt 2017, 09:30 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2017 09:30 WIB
Pembuatan toilet untuk pengungsi Rohingya
Gelombang besar masuknya pengungsi Rohingya ke Bangladesh menyebabkan melonjaknya permintaan akan toilet
Foto 1 dari 6
Pembuatan toilet untuk pengungsi Rohingya
Bocah laki-laki Bangladesh menyelesaikan pembuatan toilet untuk pengungsi Rohingya di Sonarpara, Cox's Bazar, Rabu (11/10). Gelombang besar masuknya pengungsi Rohingya ke Bangladesh menyebabkan melonjaknya permintaan akan toilet. (INDRANIL MUKHERJEE/AFP)
Foto 2 dari 6
Pembuatan toilet untuk pengungsi Rohingya
Seorang anak laki-laki Bangladesh membuat cetakan untuk pembuatan toilet di Sonarpara, Cox's Bazar, Rabu (11/10). Pekerja di pabrik pembuat toilet harus bekerja ekstra agar dapat memenuhi permintaan dari kamp pengungsian Rohingya. (INDRANIL MUKHERJEE/AFP)
Foto 3 dari 6
Pembuatan toilet untuk pengungsi Rohingya
Kesibukan pekerja Bangladesh menyelesaikan pembuatan toilet untuk pengungsi Rohingya di Sonarpara, Cox's Bazar, Rabu (11/10). Gelombang besar masuknya pengungsi Rohingya ke Bangladesh menyebabkan melonjaknya permintaan akan toilet (INDRANIL MUKHERJEE/AFP)
Foto 4 dari 6
Pembuatan toilet untuk pengungsi Rohingya
Seorang anak laki-laki Bangladesh mengamplas cetakan untuk pembuatan toilet di Sonarpara, Cox's Bazar, Rabu (11/10). Pekerja di pabrik pembuat toilet bekerja ekstra agar dapat memenuhi permintaan dari kamp pengungsian Rohingya. (INDRANIL MUKHERJEE/AFP)
Foto 5 dari 6
Pembuatan toilet untuk pengungsi Rohingya
Bocah laki-laki Bangladesh menyelesaikan pembuatan toilet untuk pengungsi Rohingya di Sonarpara, Cox's Bazar, Rabu (11/10). Gelombang besar masuknya pengungsi Rohingya ke Bangladesh menyebabkan melonjaknya permintaan akan toilet. (INDRANIL MUKHERJEE/AFP)
Foto 6 dari 6
Pembuatan toilet untuk pengungsi Rohingya
Seorang pria Bangladesh membuat cetakan untuk pembuatan toilet di Sonarpara, Cox's Bazar, Rabu (11/10). Pekerja di pabrik pembuat toilet harus bekerja ekstra agar dapat memenuhi permintaan dari kamp pengungsian Rohingya. (INDRANIL MUKHERJEE/AFP)