FOTO: Badai Debu Mematikan Terjang India, 77 Orang Tewas

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 03 Mei 2018, 15:50 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2018 15:50 WIB
Badai Debu Mematikan Terjang India, 77 Orang Tewas
Badai debu menerjang wilayah utara India dan menewaskan 77 orang serta ratusan lainnya terluka.
Foto 1 dari 7
Badai Debu Mematikan Terjang India, 77 Orang Tewas
Seorang pria memakai syal untuk menutupi hidungnya saat badai debu menyelimuti New Delhi, India, Rabu (2/5). Badai debu menerjang wilayah utara India sejak Rabu hingga Kamis (2-3/5/2018). (AP Photo/Manish Swarup)
Foto 2 dari 7
Badai Debu Mematikan Terjang India, 77 Orang Tewas
Warga beraktivitas dengan memakai penutup hidung saat badai debu menyelimuti New Delhi, India, Rabu (2/5). Badai pasir yang menerjang wilayah utara India ini telah menewaskan 77 orang. (AP Photo/Manish Swarup)
Foto 3 dari 7
Badai Debu Mematikan Terjang India, 77 Orang Tewas
Seorang polisi lalu lintas menutupi wajahnya saat badai debu menyelimuti New Delhi, India, Rabu (2/5). Selain menewaskan 77 orang, sebanyak 143 lainnya juga terluka. (CHANDAN KHANNA/AFP)
Foto 4 dari 7
Badai Debu Mematikan Terjang India, 77 Orang Tewas
Suasana usai badai debu dahsyat menerjang wilayah Agra, Uttar Pradesh, India utara, Rabu (2/5). Para korban tewas karena tertimpa pohon dan dinding yang runtuh diterjang badai. (AFP)
Foto 5 dari 7
Badai Debu Mematikan Terjang India, 77 Orang Tewas
Suasana saat orang-orang berjalan di bawah hujan deras di kota bukit utara Shimla, Himachal Pradesh, India, Rabu (2/5). Badai mengganggu listrik, menumbangkan pepohonan, menghancurkan rumah, dan membunuh ternak. (AFP)
Foto 6 dari 7
Badai Debu Mematikan Terjang India, 77 Orang Tewas
Anak-anak berenang di kolam saat badai debu menerjang New Delhi, India, Rabu (2/5). Badai terjadi di Negara Bagian Uttar Pradesh dan Rajasthan. (CHANDAN KHANNA/AFP)
Foto 7 dari 7
Badai Debu Mematikan Terjang India, 77 Orang Tewas
Petir terjadi saat saat badai debu menghantam New Delhi, India, Rabu (2/5). Pemerintah setempat menyatakan jumlah korban tewas masih sangat mungkin bertambah. (PRAKASH SINGH/AFP)