FOTO: Mengenang 20 Tahun Reformasi Lewat Karya Seni Rupa

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 07 Mei 2018, 16:45 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2018 16:45 WIB
Mengenang 20 Tahun Reformasi Lewat Karya Seni Rupa
Galeri Nasional kembali menggelar pameran seni rupa kontemporer Indonesia dengan tema Manifesto 6.0 "Multipolar: Seni Rupa 20 Tahun Setelah Reformasi".
Foto 1 dari 11
Mengenang 20 Tahun Reformasi Lewat Karya Seni Rupa
Pengunjung melintasi lukisan karya Galuh Anindita Wardana berjudul 'And When You Took Me Fishing You Never Me Bait' di Manifesto 6.0 "Multipolar: Seni Rupa 20 Tahun Setelah Reformasi" di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (7/5). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Foto 2 dari 11
Mengenang 20 Tahun Reformasi Lewat Karya Seni Rupa
Salah satu karya yang dipamerkan dalam Manifesto 6.0 "Multipolar: Seni Rupa 20 Tahun Setelah Reformasi" di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (7/5). Galeri Nasional kembali menggelar pameran seni rupa kontemporer Indonesia. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Foto 3 dari 11
Mengenang 20 Tahun Reformasi Lewat Karya Seni Rupa
Pengunjung berinteraksi dengan salah satu instalasi yang dipamerkan dalam Manifesto 6.0 "Multipolar: Seni Rupa 20 Tahun Setelah Reformasi" di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (7/5). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Foto 4 dari 11
Mengenang 20 Tahun Reformasi Lewat Karya Seni Rupa
Instalasi karya I Wayan Upadana berjudul 'The Procces #1' saat dipamerkan dalam Manifesto 6.0 "Multipolar: Seni Rupa 20 Tahun Setelah Reformasi" di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (7/5). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Foto 5 dari 11
Mengenang 20 Tahun Reformasi Lewat Karya Seni Rupa
Pengunjung melihat salah satu karya yang dipamerkan dalam Manifesto 6.0 "Multipolar: Seni Rupa 20 Tahun Setelah Reformasi" di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (7/5). Manifesto untuk keenam kalinya ini diikuti oleh 61 perupa. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Foto 6 dari 11
Mengenang 20 Tahun Reformasi Lewat Karya Seni Rupa
Pengunjung melihat salah satu karya yang dipamerkan dalam Manifesto 6.0 "Multipolar: Seni Rupa 20 Tahun Setelah Reformasi" di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (7/5). Manifesto 6.0 memamerkan karya-karya para seniman pasca-'98. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Foto 7 dari 11
Mengenang 20 Tahun Reformasi Lewat Karya Seni Rupa
Salah satu karya instalasi yang dipamerkan dalam Manifesto 6.0 "Multipolar: Seni Rupa 20 Tahun Setelah Reformasi" di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (7/5). Pameran mengangkat tema refleksi seni rupa 20 tahun pascareformasi. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Foto 8 dari 11
Mengenang 20 Tahun Reformasi Lewat Karya Seni Rupa
Pengunjung melihat instalasi karya Made Wiguna Valasara berjudul 'Interpreting Caravaggio' yang dipamerkan dalam Manifesto 6.0 "Multipolar: Seni Rupa 20 Tahun Setelah Reformasi" di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (7/5). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Foto 9 dari 11
Mengenang 20 Tahun Reformasi Lewat Karya Seni Rupa
Pengunjung mencoba gitar yang terbuat dari senapan AK47 karya Rudy Atjeh D berjudul 'Jauh Di Hati Dekat Di Mata' saat Manifesto 6.0 "Multipolar: Seni Rupa 20 Tahun Setelah Reformasi" di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (7/5). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Foto 10 dari 11
Mengenang 20 Tahun Reformasi Lewat Karya Seni Rupa
Pengunjung melihat salah satu karya yang dipamerkan dalam Manifesto 6.0 "Multipolar: Seni Rupa 20 Tahun Setelah Reformasi" di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (7/5). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Foto 11 dari 11
Mengenang 20 Tahun Reformasi Lewat Karya Seni Rupa
Pengunjung melihat salah satu karya yang dipamerkan dalam Manifesto 6.0 "Multipolar: Seni Rupa 20 Tahun Setelah Reformasi" di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (7/5). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)