FOTO: Terjaring OTT, Bupati Bengkulu Selatan Digiring ke KPK

oleh Fatkhur Rozaq Rosyidi, diperbarui 16 Mei 2018, 13:35 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2018 13:35 WIB
Usai Terjaring OTT, Bupati Bengkulu Selatan Digiring ke KPK
Dirwan Mahmud terjaring OTT di rumah pribadinya pada Selasa malam (15/5/18). Dalam OTT tersebut, KPK menangkap empat orang termasuk Dirwan, istri, keponakan dan satu kalangan swasta
Foto 1 dari 6
Usai Terjaring OTT, Bupati Bengkulu Selatan Digiring ke KPK
Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud (tengah) dikawal petugas menuju gedung KPK usai terjaring Orasi Tangkap Tangan (OTT), Jakarta (15/5). Dirwan terjaring OTT di rumah pribadinya pada Selasa malam (15/5/18). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Foto 2 dari 6
Usai Terjaring OTT, Bupati Bengkulu Selatan Digiring ke KPK
Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud saat tiba di gedung KPK usai terjaring Orasi Tangkap Tangan (OTT), Jakarta (15/5). Dirwan terjaring OTT di rumah pribadinya pada Selasa malam (15/5/18). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Foto 3 dari 6
Usai Terjaring OTT, Bupati Bengkulu Selatan Digiring ke KPK
Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud (tengah) dikawal petugas menuju gedung KPK usai terjaring Orasi Tangkap Tangan (OTT), Jakarta (15/5). KPK menyita Rp 100 juta dalam operasi tersebut. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Foto 4 dari 6
Usai Terjaring OTT, Bupati Bengkulu Selatan Digiring ke KPK
Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud dikawal petugas saat tiba di gedung KPK, Jakarta (15/5). Dalam OTT tersebut, KPK menangkap empat orang termasuk Dirwan, istri, keponakan dan satu kalangan swasta. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Foto 5 dari 6
Usai Terjaring OTT, Bupati Bengkulu Selatan Digiring ke KPK
Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud (tengah) dikawal petugas menuju gedung KPK, Jakarta (15/5). Dalam OTT tersebut, KPK menangkap empat orang termasuk Dirwan, istri, keponakan dan satu kalangan swasta. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Foto 6 dari 6
Usai Terjaring OTT, Bupati Bengkulu Selatan Digiring ke KPK
Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud saat tiba di gedung KPK usai terjaring Orasi Tangkap Tangan (OTT), Jakarta (15/5). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)