FOTO: Mengintip Kehidupan Penambang Belerang di Kawah Ijen

oleh Ferbian Pradolo, diperbarui 02 Jul 2018, 12:20 WIB

Diterbitkan 02 Jul 2018 12:20 WIB

Kehidupan Penambang Belerang di Kawah Ijen

Warga yang tinggal di sekitar Gunung Ijen hidup dengan mengambil belerang belerang dan mengantarkan wisatawan menggunalkan troli. Mereka mampu mengambil dan mengangkut belerang sebanyak 150 - 200 kg dengan upah Rp 100/kg.

Foto 1 dari 7

Penambag mengambil belerang di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur Senin (2/7). Para penambang mulai mengangkut belerang pada pukul 01.00 dinihari dengan jarak jarak 10 km bolak balik. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 2 dari 7

Penambang mengangkut belerang di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur Senin (2/7). Para penambang mampu mengambil dan mengangkut belerang setiap harinya sebanyak 150 - 200 kg dengan upah Rp 100/kg. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 3 dari 7

Penambag menyiram api biru dengan air karena api biru membakar blerang di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (2/7). Para penambang mulai mengangkut belerang pada pukul 01.00 dinihari dengan jarak jarak 10 km bolak balik. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Penambag mengangkut belerang di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur Senin (2/7). Para penambang mampu mengambil dan mengangkut belerang setiap harinya sebanyak 150 - 200 kg dengan upah Rp 100/kg. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 5 dari 7

Penambang menunggu wisatawan di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (02/7). Semenjak Kawah Ijen menjadi tujuan wisata di Banyuwangi, mereka mendapatkan penghasilan tambahan dengan mengantarkan wisatawan menggunalkan troli. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 6 dari 7

Penambang mengangkut wiatawan di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (2/7). Selain menambang belerang mereka mendapatkan penghasilan tambahan dengan mengantarkan wisatawan menggunalkan troli. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 7 dari 7

Penambang beristirahat di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (2/7). Para penambang mulai mengangkut belerang pada pukul 01.00 dinihari dengan jarak jarak 10 km bolak balik. (Merdeka.com/Arie Basuki)