FOTO: Berjaket Hitam, Ajudan Gubernur Aceh Sambangi KPK Pasca-Terjaring OTT

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 23 Jun 2022, 14:08 WIB

Diterbitkan 04 Jul 2018, 15:45 WIB

Berjaket Hitam, Ajudan Gubernur Aceh Sambangi KPK Pasca-Terjaring OTT

Ajudan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Hendri Yusrizal diamankan bersama Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Bupati Bener Meriah Ahmadi terkait dugaan suap dana otonomi khusus Aceh tahun 2018.

Foto 1 dari 7

Ajudan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Hendri Yusrizal (tengah) tiba di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (4/7). Hendri tampak mengenakan jaket hitam sambil dikawal sejumlah petugas. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Foto 2 dari 7

Ajudan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Hendri Yusrizal (tengah) tiba di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (4/7). Hendri menjalani pemeriksaan 1x24 jam pascaterjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Foto 3 dari 7

Ajudan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Hendri Yusrizal (tengah) tiba di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (4/7). KPK mengamankan Hendri Yusrizal bersama Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Bupati Bener Meriah Ahmadi. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Ajudan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Hendri Yusrizal (kiri) tiba di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (4/7). KPK mengamankan uang Rp 500 juta saat melakukan OTT terhadap Hendri, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, dan Bupati Bener Meriah Ahmadi. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Foto 5 dari 7

Ajudan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Hendri Yusrizal (tengah) tiba di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (4/7). Hendri diperiksa terkait dugaan suap dana otonomi khusus Aceh tahun 2018. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Foto 6 dari 7

Ajudan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Hendri Yusrizal (tengah) tiba di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (4/7). Hendri diamankan bersama Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Bupati Bener Meriah Ahmadi saat terjaring OTT KPK. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Foto 7 dari 7

Ajudan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Hendri Yusrizal (tengah) tiba di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (4/7). Hendri diperiksa terkait dugaan suap dana otonomi khusus Aceh tahun 2018. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)