FOTO: Legalisasi Aborsi, Massa Pro dan Kontra Turun ke Jalanan Argentina

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 23 Jun 2022, 14:02 WIB

Diterbitkan 09 Agu 2018, 11:45 WIB

Legalisasi Aborsi, Massa Pro dan Kontra Turun ke Jalanan Argentina

Senat Argentina menggelar pemungutan suara terkait RUU yang akan melegalkan aborsi pada 14 minggu pertama kehamilan.

Foto 1 dari 7

Massa pro (kiri) dan kontra aborsi (kanan) berkumpul di Buenos Aires, Argentina, Rabu (8/8). Senat Argentina menggelar pemungutan suara terkait RUU yang akan melegalkan aborsi. (Delfina Linares/Argentine Senate via AP)

Foto 2 dari 7

Massa pro (kanan) dan kontra legalisasi aborsi (kiri) berkumpul di Alun-Alun Dos Congresos, Buenos Aires, Argentina, Rabu (8/8). Senat Argentina menggelar pemungutan suara terkait RUU yang akan melegalkan aborsi. (IVAN PISARENKO/AFP)

Foto 3 dari 7

Para aktivis yang menentang legalisasi aborsi berdemonstrasi di luar Kongres Nasional di Buenos Aires, Argentina, Rabu (8/8). Senat Argentina menggelar pemungutan suara terkait RUU yang akan melegalkan aborsi. (Alberto RAGGIO/AFP)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Para aktivis yang menentang legalisasi aborsi berdemonstrasi di luar Kongres Nasional di Buenos Aires, Argentina, Rabu (8/8). Senat Argentina menggelar pemungutan suara terkait RUU yang akan melegalkan aborsi. (AP Photo/Natacha Pisarenko)

Foto 5 dari 7

Para wanita menari saat mendukung protes dekriminalisasi aborsi di luar Kongres Nasional di Buenos Aires, Argentina, Rabu (8/8). Senat Argentina menggelar pemungutan suara terkait RUU yang akan melegalkan aborsi. (AP Photo/Natacha Pisarenko)

Foto 6 dari 7

Aktivis pro legalisasi aborsi menempatkan lilin di luar Kongres Nasional di Buenos Aires, Argentina, Selasa (7/8). Senat Argentina menggelar pemungutan suara terkait RUU yang akan melegalkan aborsi. (AP Photo/Natacha Pisarenko)

Foto 7 dari 7

Senat Argentina jelang debat tentang UU dekriminalisasi aborsi di Buenos Aires, Argentina, Rabu (8/8). Parlemen Argentina menggelar pemungutan suara yang akan mendekriminalisasi aborsi hingga 14 minggu pertama kehamilan. (AP Photo/Natacha Pisarenko)