Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia, baik level senior atau kelompok usia, sudah melakoni berbagai laga 'hidup mati' seiring peningkatan kinerja dalam beberapa tahun belakangan.
Mulai duel panggung senior kontra Filipina pada putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, hingga perjalanan timnas U-23 di Piala Asia serta perburuan tiket menuju Olimpiade 2024.
Advertisement
Baca Juga
Tidak semua berakhir manis bagi Garuda. Dan kini timnas Indonesia kembali terlibat duel hidup mati, partai yang layak disebut terpenting sepanjang sejarah eksistensi sepak bola Tanah Air di panggung global.
Advertisement
Pertandingan melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (25/3/2025) mulai pukul 20.45 WIB, akan memengaruhi keberhasilan Jay Idzes dan kawan-kawan lolos ke Piala Dunia 2026.
Kemenangan bakal menjaga peluang mencapai turnamen di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko tahun depan. Tidak mustahil pula hasil positif berbuah tiket langsung dari ronde ketiga kualifikasi, meski itu banyak bergantung pada belas kasih dewi fortuna dalam menentukan duel para rival di Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, realistisnya Indonesia membidik tempat di fase penyisihan selanjutnya dengan mengamankan peringkat 3-4 klasemen.
Saat ini Garuda menempati posisi empat lewat raihan enam poin, unggul selisih gol atas timnas Bahrain dan China. Mereka tertinggal dari Jepang (19 angka), Australia (10), dan Arab Saudi (9).
Memori 1986 Bayangi Perjuangan 2026
Indonesia belum pernah sedekat ini dengan Piala Dunia sejak merdeka. Pengecualian terjadi pada 1986 untuk turnamen di Meksiko. Kala itu timnas mencapai babak kedua kualifikasi Zona Asia Timur alias semifinal.
Di putaran itu Indonesia kalah agregat 1-6 melawan Korea Selatan, yang kemudian lolos ke Piala Dunia setelah menaklukkan Jepang 3-1 pada dua leg laga puncak.
Untuk Piala Dunia 2026, Indonesia harus turun sejak putaran pertama karena rendahnya peringkat FIFA. Mereka Garuda melaju setelah unggul agregat 12-0 atas Brunei Darussalam.
Di babak selanjutnya, timnas memastikan tempat ke ronde ketiga usai membekuk Filipina 2-0 pada laga terakhir Grup F untuk mendampingi Irak. Capaian tersebut sekaligus menjadikan Indonesia sebagai satu-satunya wakil Asia Tenggara yang berada di fase saat ini.
Kepercayaan Diri Timnas Indonesia di Tengah Tekanan Tinggi
Timnas Indonesia dalam posisi sulit usai dihajar Australia 1-5 di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025). Hasil tersebut tidak hanya memperburuk posisi Garuda di klasemen, tapi juga mengikis optimisme yang tengah tumbuh usai dipupuk menyusul penunjukkan Patrick Kluivert sebagai nakhoda baru.
Tekanan terhadap sosok berusia 48 tahun tersebut kini semakin besar, terutama menyusul strategi permainan dan gesture-nya yang disorot warganet pada pertandingan melawan Australia.
Meski begitu, Kluivert terus mencoba bersikap positif. Pesan tersebut terus disampaikannya ketika bertemu media pada sesi latihan di Stadion Madya, Minggu (23/3/2025), serta jumpa pers H-1 sebelum pertandingan.
Kluivert bahkan tetap percaya Indonesia bakal lolos ke Piala Dunia 2026 dari putaran ketiga, alias mendampingi Jepang yang sudah terlebih dahulu mengamankan tiket.
"Semua hal mungkin di sepak bola. Mindest para pemain dan staf pelatih saat ini sangat luar biasa," ungkap Kluivert, Senin (24/3/2025).
"Kami akan mengejar kemenangan di pertandingan mendatang, semua pertandingan (tersisa) targetnya adalah menang. Kami punya mindset yang bagus."
"Keberuntungan memang hal penting, tapi kami harus berupaya bersama-sama, kalau kita berusaha bersama dengan mindset yang benar, maka kita bisa mendapatkan hasil baik," tambahnya.
Sikap tersebut memang krusial dalam menjaga semangat tim. Dia bisa menularkan pengalamannya saat bermain dan bekerja di level tertinggi kepada anak asuh tentang pentingnya bangkit dari keterpurukan.
Saat masih aktif merumput, Kluivert membela nama-nama besar seperti Ajax Amsterdam, AC Milan, Barcelona, Newcastle United, hingga Valencia. Dia juga sempat mengisi beberapa jabatan di Paris Saint-Germain, Barcelona, serta timnas Belanda.
Pesan Kluivert pun sampai ke pemain. Gelandang Marselino Ferdinan juga mengaku masih yakin terhadap prospek skuad Garuda mencapai Piala Dunia 2026.
Untuk itu, dia dan rekan-rekan berjanji bakal berjuang mati-matian demi mewujudkan ambisi menang di laga-laga tersisa.
"Sebagai pemain tentunya saya optimistis. Kita hadapi step by step, kita mati-matian di setiap pertandingan. Kita tidak ada tujuan untuk seri, tidak ada tujuan untuk kalah juga," ujar Marselino.
Suporter timnas tentunya bakal mengusung pendekatan serupa saat mendukung timnas. Namun, semua bisa berubah cepat jika Bahrain mencetak gol terlebih dahulu. Maka, perbaikan permainan dan penerapan strategi yang tepat wajib dilakukan.
Waktu lebih saat mempersiapkan tim, ketimbang sebelum menghadapi Australia, diharapkan bisa membantu Kluivert dan jajaran staf pelatih timnas dalam melakukan itu.
Advertisement
Susunan Pemain Timnas Indonesia
Menghadapi Bahrain, timnas Indonesia dipastikan tidak bisa menurunkan Mees Hilgers yang cedera pangkal paha melawan Australia. Namun, Justin Hubner dan Ragnar Oratmangoen kini bisa diandalkan usai menjalani sanksi disiplin. Berkekuatan 28 pemain, Kluivert selanjutnya bakal mencoret lima nama untuk menentukan skuad pertandingan serta tentunya starting line-up.
Terkait proses pertama, patut ditunggu apakah Kluivert kembali memarkir mereka yang disimpan melawan Australia, yakni Nadeo Argawinata, Pratama Arhan, Muhammad Ferarri, Hokky Caraka, dan Septian Bagaskara.
Untuk starter, berbagai analis sudah mencuat di media. Selain Hubner dan Oratmangoen, nama-nama seperti Emil Audero, Rizky Ridho, Ivar Jenner, hingga Joey Pelupessy berpeluang merumput sejak menit pertama.
"Tentu saja selalu ada peluang untuk melakukan itu (rotasi)," ucap Kluivert. "Namun sekarang kami perlu fokus pada kebugaran tim," sambungnya.
Skuad Indonesia:
- Kiper: Maarten Paes, Nadeo Argawinata, Ernando Ari, Emil Audero
- Belakang: Calvin Verdonk, Shayne Pattynama, Nathan Tjoe-A-On, Pratama Arhan, Sandy Walsh, Eliano Reinjders, Kevin Diks, Rizky Ridho, Jay Idzes, Justin Hubner, Muhammad Ferarri, Jordi Amat, Dean James
- Tengah: Joey Pelupessy, Marselino Ferdinan, Ricky Kambuaya, Ivar Jenner, Thom Haye
- Depan: Ole Romeny, Ramadhan Sananta, Hokky Caraka, Rafael Struick, Ragnar Oratmangoen, Septian Bagaskara
Skuad Bahrain:
- Kiper: Ebrahim Lutfalla, Sayed Mohammed Jaffer, Abdulkarim Fardan
- Belakang: Ahmed Bughammar, Waleed Al Hayam, Hamad Al Shamsan, Vincent Emmanuel, Hazza Ali, Sayed Baqer
- Tengah: Sayed Dhiya Saeed, Ali Madan, Mohamed Marhoon, Ebrahim Al-Khattal, Kamil Al-Aswad, Ali Haram, Jasim Al-Shaikh, Sayed Al-Wadaei, Mahdi Al-Humaidan, Hussain Al-Eker
- Depan: Ismail Abdullatif, Mahdi Abduljabbar, Mohamed Al-Romaihi, Husain Abdulkarim
Kenangan Pahit Timnas Indonesia dan Kontroversi Wasit
Timnas Indonesia memiliki rekor relatif baik melawan Bahrain, ketimbang atas negara-negara Timur Tengah lainnya. Garuda sukses memetik dua kemenangan dari delapan pertemuan, dengan Bahrain berjaya tiga kali.
Namun, duel versus tim berjuluk Dilmun Warriors itu sudah menciptakan memori kelam dalam sejarah sepak bola Tanah Air. Indonesia dihajar 0-10 di kualifikasi Piala Dunia 2014 pada Februari 2012. Laga ini sempat diselidiki FIFA terkait dugaan pengaturan skor karena Bahrain membutuhkan kemenangan besar untuk menjaga peluang lolos.
Sementara partai terbaru pada Oktober 2024 memicu kemarahan besar publik Indonesia. Timnas tengah memimpin 2-1 dengan laga memasuki injury time. Ofisial keempat menandakan adanya enam menit, tapi pengadil utama Ahmed Al Kaf asal Oman membiarkan pertandingan berlanjut. Bahrain akhirnya mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-90+9.
Warganet menyerang media sosial Bahrain selepas laga ini. Serangan masif sampai membuat Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) meminta AFC dan FIFA memindahkan lokasi pertandingan di markas Indonesia atas pertimbangan keselamatan tim. Permintaan tersebut ditolak dan pasukan Dragan Talajic kini merasakan sambutan baik dari publik Indonesia.
"Saya harus bilang terima kasih kepada Federasi Sepak Bola Indonesia atas pelayanan yang bagus buat kami di sini, juga kepada orang Indonesia yang membuat atmosfer bagus saat kedatangan kami, baik pihak hotel, stadion, maupun para jurnalis," ujar Talajic.
"Saya tahu ada orang-orang yang bicara (jelek) di mdia sosial, tapi saya juga tahu orang Indonesia tidak begitu. Saya tahu bahwa kalian sangat baik."
"Kami menikmati masa-masa kami di Indonesia dan kami juga akan menikmati pertandingan besok," lanjut arsitek berusia 59 tahun tersebut.
Terlepas itu, kinerja wasit pada pertemuan mendatang dipastikan bakal disorot. Kali ini yang bertugas adalah Sadullo Gulmurodi asal Tajikistan.
Sosok berusia 34 tahun ini memiliki pengalaman bertugas dengan Garuda pada tiga kesempatan sebelumnya. Di fase grup Piala Asia 2023, Gulmurodi bertindak sebagai wasit utama saat timnas meraih kemenangan 1-0 melawan Vietnam. Pada pertandingan tersebut, ia memberikan penalti yang berhasil dieksekusi oleh Asnawi Mangkualam, memberikan kontribusi penting bagi kemenangan Indonesia.
Selain itu, Gulmurodi juga menjabat sebagai ofisial keempat ketika Indonesia berhadapan dengan Irak dalam Piala Asia 2023. Perannya yang serupa juga terlihat saat Indonesia melawan Jepang di turnamen yang sama.
Advertisement
Laga-Laga Hidup Mati Timnas Indonesia
Asa timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 masih akan ada terlepas hasil duel versus Bahrain. Garuda masih bisa mengincar enam angka di dua pertandingan sisa melawan China (kandang) dan Jepang (tandang).
Namun, misi mewujudkan mimpi besar tampil di Piala Dunia akan lebih mudah tercapai jika pasukan Kluivert memenangkan dua partai kandang tersisa. Artinya, laga-laga hidup mati masih menunggu timnas Indonesia di masa depan.
