FOTO: Kelangkaan BBM, Warga Palu Antre dari Malam hingga Pagi di SPBU

oleh Johan Fatzry, diperbarui 03 Okt 2018, 19:50 WIB

Diterbitkan 03 Okt 2018 19:50 WIB

Pasca gempa tsunami kelangkaan bahan bakar minyak terjadi di sejumlah SPBU.

Foto 1 dari 8

Warga antre dengan meletakkan jerigen untuk mendapatkan bahan bakar minyak di SPBU Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10). Untuk mendapatkan BBM Pertamax atau Pertalite harus antre sejak malam hingga pagi dini hari. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Foto 2 dari 8

Warga melintas di antara antrean jerigen di SPBU Sisinganmaharadja, Palu Sulawesi Tengah, Rabu (3/10). Pasca gempa tsunami kelangkaan bahan bakar minyak terjadi di sejumlah SPBU. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Foto 3 dari 8

Warga mengaitkan tali ke jerigen untuk mendapatkan bahan bakar minyak di SPBU Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10). Antrean jerigen panjang tampak meliuk seperti ular. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Foto 4 dari 8

Berita Terkait

Warga melintas di antara antrean jerigen di SPBU Sisinganmaharadja, Palu Sulawesi Tengah, Rabu (3/10). Masyarakat memanfaatkan BBM tersebut untuk keperluan kendaraan dan penggunaan genset, mengingat listrik masih padam. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Foto 5 dari 8

Warga antre dengan meletakkan jerigen untuk mendapatkan bahan bakar minyak di SPBU Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10). Untuk mendapatkan BBM Pertamax atau Pertalite harus antre sejak malam hingga pagi dini hari. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Foto 6 dari 8

Warga mengaitkan tali ke jerigen untuk mendapatkan bahan bakar minyak di SPBU Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10). Antrean jerigen panjang tampak meliuk seperti ular. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Foto 7 dari 8

Warga mengaitkan tali ke jerigen untuk mendapatkan bahan bakar minyak di SPBU Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10). Antrean jerigen panjang tampak meliuk seperti ular. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Foto 8 dari 8

Warga antre dengan meletakkan jerigen untuk mendapatkan bahan bakar minyak di SPBU Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10). Untuk mendapatkan BBM Pertamax atau Pertalite harus antre sejak malam hingga pagi dini hari. (Liputan6.com/Fery Pradolo)