Mitos dan Fakta Pengisian BBM
Mengisi bahan bakar minyak merupakan aktivitas rutin pengguna kendaraan, informasi tentang pengisian BBM pun beredar di tengah masyarakat. Namun, informasi tersebut belum tentu benar bahkan hanya mitos.
Kita pun perlu memastikan kebenaran informasi yang diterima sebelum mempercayainya agar tidak dirugikan, baik dari sisi waktu ataupun biaya.
Bersumber dari Liputan6.com, berikut mitos dan fakta seputar pengisian BBM pada kendaraan:
1. Menggoyangkan Kendaraan Saat Mengisi Bahan Bakar
Mitos lainnya adalah menggoyang-goyangkan kendaraan agar bensin terisi lebih penuh. Meski jarang ditemui kasusnya, cara demikian masih ada yang melakukannya.
"Begitu juga dengan menggoyangkan mobil agar bensin terisi lebih banyak hanyalah mitos. Faktanya kelebihan bensin bisa mengalir masuk dan merusak arang tabung (charcoal canister), atau mengalir kembali ke tangki pom. Kedua trik ini bukan membawa keuntungan malah membuat rugi," kata Gervi Irsyadi, Regional Sales Manager PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI).
2. Mengisi Bahan Bakar Saat Malam Hari Dapat BBM Lebih Banyak
Banyak yang beranggapan mengisi bensin saat malam hari bisa mendapatkan BBM lebih banyak.
Ada yang beralasan mengisi bensin siang hari maka bahan bakar akan menguap. Pandangan tersebut berangkat dari efek pemuaiannya yang lebih cepat karena bensin ditempatkan di dalam tangki berbahan logam.
Namun tidak sedikit yang beranggapan bahwa mengisi bahan bakar di pagi hari juga akan menguntungkan karena bensin biasanya lebih "kental" di pagi hari. Jadi saat udara memanas, bensin akan mencair dan pemilik kendaraan akan lebih banyak mendapatkan bensin.
"Wah, sepertinya trik ini kayaknya banyak dicoba. Tapi, sayangnya trik itu hanyalah mitos belaka. Bensin tidak dapat mengental atau mencair seperti cairan lainnya," tutur Gervi.
3. Isi Bensin Beroktan Tinggi
Mobil performa tinggi yang kencang meminum bensin dengan oktan yang tinggi. Mungkinkah mengkonsumsi bensin beroktan tinggi membuat Toyota Avanza atau Mitsubishi Xpander jadi lebih kencang pula?
Begini, mobil performa tinggi memang wajib memakai bensin dengan oktan tinggi untuk mencegah terjadinya proses pembakaran yang prematur di ruang bakar atau lazim disebut ‘ngelitik’.
Ngelitik atau knocking ini bila dibiarkan dalam waktu yang lama dapat menimbulkan banyak penyakit bagi mobil. Misalnya, kerusakan katup, kerusakan dinding ruang bakar karena tergesek oleh piston, banyaknya deposit karbon di ruang bakar akibat bahan bakar yang tak terbakar dan yang paling arah, ganti mesin.
Namun mayoritas mobil pada umumnya di perkotaan tak membutuhkan bensin dengan oktan tinggi. Bahkan faktanya, hampir semua produsen mobil di Indonesia, menguji terlebih dahulu performa setiap mobil yang mereka produksi menggunakan BBM (Bahan Bakar Minyak) dengan oktan rendah.
Kebanyakan mobil memakai mesin dengan rasio kompresi 9:1 sampai 10:1. Untuk rasio ini bensin dengan oktan 88-92 sudah cukup. Bensin jenis Premium dari Pertamina memiliki nilai oktan 88, Pertalite memiliki RON (Research Octane Number) 90 dan Pertamax 92.
Jadi, jangan kaget kalau Anda sudah merogoh kocek ekstra untuk membeli bensin jenis Pertamax Turbo dengan RON 98 namun performa LCGC (Low Cost Green Car) kesayangan Anda tak lebih baik dari city car bermesin lebih besar.
4. Isi Bensin Sebelum Habis
Kalau mesin kehabisan bensin lalu mogok, itu benar. Tapi kalau kehabisan bensin bisa menimbulkan kerusakan mesin, itu salah! Ada yang beranggapan kalau bensin habis atau terlalu sedikit di tangki, bisa masuk angin. Kebanyak mobil sekarang telah mengadopsi sistem injeksi. Sistem ini dilengkapi regulator yang mengatur tekanan bahan bakar.
Pada situasi terburuk saat bensin di tangki habis, dan tekanan fuel pump (pompa bensin) turun dari normal, maka regulator memberikan sinyal ke ECU (Electronic Control Unit) untuk memerintahkan fuel pump berhenti bekerja.
Selain itu, ada juga yang menyebut kalau sisa bensin sedikit maka kotoran di tangki tersedot dan membuat filter bahan bakar cepat kotor dan bahkan membuat salurannya tersumbat. Perlu diketahui, hampir semua mobil dengan sistem injeksi menyedot bahan bakar di bagian terendah tangki bensin.
Mengapa? Di beberapa negara Eropa dengan suhu yang sangat dingin, sering terjadi bensin di tangki membeku. Biasanya yang paling pertama membeku di bagian atas seperti layaknya air di danau yang membeku terlebih dahulu di bagian permukaannya.
Begitupun dengan mobil, meski bensin di permukaan membeku biasanya bagian dasarnya masih cair. Jadi kalau tangki bensin Anda kotor, saat tangki penuh bensin pun kotoran bisa saja tersedot ke saluran bensin.
Tapi bukan berarti baik membiarkan mobil sering kehabisan bensin. Karena merepotkan Anda sendiri, harus mencari SPBU terdekat dengan berjalan kaki. Intinya jangan terlalu paranoid mengenai beberapa mitos pengisian bensin ini.
Ketahui Perbedaan Bensin Asli dan Oplosan
Bagi pemilik kendaraan, baik mobil ataupun motor memang sebaiknya membeli bahan bakar, baik bensin ataupun solar di tempat resmi, atau stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Namun, terkadang karena sesuatu hal, baik itu terburu-buru ataupun tidak ada SPBU yang dekat di saat kehabisan bahan bakar, terpaksa harus membeli eceran di pinggir jalan.
Tapi, perlu diwaspadai, karena ada oknum penjualan bakan bakar eceran yang nakal, dengan mengoplos bensin dan dicampur dengan cairan lain. Lalu, bagaimana cara membedakan bensin asli atau oplosan?
Melansir laman resmi Federal Oil, cara membedakan bensin asli atau oplosan pertama bisa dilihat dari warnanya. Bensin oplosan biasanya warnanya tidak pekat dan cenderung lebih bening karena ada campuran-campuran zat lain didalamnya
Cara kedua, tes celupkan jari kalian kedalam bensin. Tidak usah terlalu dalam, cukup satu ruas jari saja, setelah itu, diamkan sekitar satu menit, apakah bensin tersebut menguap dengan cepat ataukah masih ada sisa yang menempel di jari.
Kalau masih ada sisa yang menempel di permukaan jari kalian, dapat dipastikan itu adalah bensin oplosan.
Cara terakhir, tapi butuh media koran bekas untuk menggunakannya.
Cukup celupkan koran bekas kedalam bensin yang terindikasi dioplos oleh penjualnya, nantinya jika koran tersebut luntur maka dapat dipastikan itu juga bensin oplosan.
Berita Terbaru
25 Link Twibbon Natal 2024 Gratis untuk Dibagikan ke Medsos
Jalanan di Bandung Macet Parah, Aa Gym Turun Tangan Ikut Atur Lalu Lintas
Cuaca Hari Ini Rabu 25 Desember 2024: Hujan Turun di Sejumlah Daerah di Hari Natal
Top 3: Honorer yang Tak Lolos Seleksi PPPK Bakal Diangkat Jadi Pegawai Paruh Waktu
Hasil Tes DNA, Polisi Pastikan Bayi Meninggal di RS Islam Cempaka Putih Tak Tertukar
Apple Kembangkan Bel Pintu Pintar, Bisa Buka Kunci dengan Face ID?
Serba-serbi Ornamen Natal yang Populer
Kaleidoskop 2024: Sejarah Baru Indonesia di Olimpiade 2024, Paralimpiade 2024 dan Balap Motor
Apa Saja yang Dilarang Kolesterol? Hindari Makanan Ini Saat Natal Agar Tetap Sehat
Blake Lively Banjir Dukungan di Tengah Tuduhan Pelecehan dan Fitnah terhadap Justin Baldoni
Fungsi Neuron Sensorik: Peran Penting dalam Sistem Saraf Manusia
Forkopimda Kota Depok Dirikan Pos Pengamanan dan Pelayanan Nataru