FOTO: BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 15 Nov 2018, 16:46 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2018 16:46 WIB
BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Bank Indonesia (BI) melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6 persen.
Foto 1 dari 6
BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Gubernur BI Perry Warjiyo (tengah) memberi keterangan pers mengenai kenaikan suku bunga acuan di Jakarta, Kamis (15/11). Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6 persen. (Liputan6.com/AnggaYuniar)
Foto 2 dari 6
BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Gubernur BI Perry Warjiyo bersiap memberi keterangan pers mengenai kenaikan suku bunga acuan di Jakarta, Kamis (15/11). Rapat Dewan Gubernur BI juga menaikkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,25 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Foto 3 dari 6
BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Gubernur BI Perry Warjiyo (tengah) bersiap memberi keterangan pers mengenai kenaikan suku bunga acuan di Jakarta, Kamis (15/11). Selain itu, BI juga memutuskan menaikkan Lending Facility menjadi 6,75 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Foto 4 dari 6
BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Gubernur BI Perry Warjiyo saat memberi keterangan pers mengenai kenaikan suku bunga acuan di Jakarta, Kamis (15/11). Jika diakumulasi, BI telah menaikkan suku bunga sebanyak enam kali sebesar 175 bps hingga November 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Foto 5 dari 6
BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Gubernur BI Perry Warjiyo saat memberi keterangan pers mengenai kenaikan suku bunga acuan di Jakarta, Kamis (15/11). Perry menyebutkan, keputusan tersebut untuk menyikapi kondisi global. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Foto 6 dari 6
BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Gubernur BI Perry Warjiyo memberi keterangan mengenai kenaikan suku bunga acuan di Jakarta, Kamis (15/11). Alasan menaikkan suku bunga acuan salah satunya untuk menekan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). (Liputan6.com/Angga Yuniar)