FOTO: Ekspresi Triyuni Soemartono Usai Diperiksa KPK Terkait Kasus E-KTP

oleh Johan Fatzry, diperbarui 01 Feb 2019, 15:30 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2019 15:30 WIB
Ekspresi Triyuni Soemartono Usai Diperiksa KPK Terkait Kasus E-KTP
Triyuni Soemartono diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan anggota DPR, Markus Nari dugaan korupsi pengadaan paket penerapan kartu tanda penduduk berbasis nomer induk kependudukan secara Nasional (KTP Elektronik).
Foto 1 dari 5
Ekspresi Triyuni Soemartono Usai Diperiksa KPK Terkait Kasus E-KTP
Mantan Sekretaris Direktur Jenderal Administrasi Kependudukan Kementerian Dalam Negeri, Triyuni Soemartono saat ditanya wartawan usai menjalani pemeriksaan kasus E-KTP di gedung KPK, Jakarta, Jumat (1/2). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Foto 2 dari 5
Ekspresi Triyuni Soemartono Usai Diperiksa KPK Terkait Kasus E-KTP
Mantan Sekretaris Direktur Jenderal Administrasi Kependudukan Kemendagri, Triyuni Soemartono menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Jumat (1/2). Triyuni diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan anggota DPR, Markus Nari. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Foto 3 dari 5
Ekspresi Triyuni Soemartono Usai Diperiksa KPK Terkait Kasus E-KTP
Triyuni Soemartono usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (1/2). Triyuni diperiksa terkait dugaan korupsi pengadaan paket penerapan kartu tanda penduduk berbasis nomor induk kependudukan secara nasional (E-KTP). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Foto 4 dari 5
Ekspresi Triyuni Soemartono Usai Diperiksa KPK Terkait Kasus E-KTP
Triyuni Soemartono usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (1/2). Triyuni diperiksa terkait dugaan korupsi pengadaan paket penerapan kartu tanda penduduk berbasis nomor induk kependudukan secara nasional (E-KTP). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Foto 5 dari 5
Ekspresi Triyuni Soemartono Usai Diperiksa KPK Terkait Kasus E-KTP
Mantan Sekretaris Direktur Jenderal Administrasi Kependudukan Kemendagri, Triyuni Soemartono menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Jumat (1/2). Triyuni diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan anggota DPR, Markus Nari. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)