FOTO: Kawasan Tanah Abang Rusuh, Polisi Paksa Mundur Massa Aksi

oleh Ferbian Pradolo, diperbarui 22 Mei 2019, 04:04 WIB

Diterbitkan 22 Mei 2019 04:04 WIB

Kawasan Tanah Abang Rusuh Polisi Paksa Mundur Massa Aksi

Massa melakukan perlawanan ke barikade Polisi di kawasan Tanah Abang pasca buntut dari unjuk rasa hasil penghitungan suara Pemilu 2019 di depan kantor Bawaslu.

Foto 1 dari 6

Massa aksi melempar benda ke arah barikade Polisi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Massa terus melakukan perlawanan meski polisi menembakkan gas air mata pasca buntut dari unjuk rasa di depan kantor Bawaslu. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Foto 2 dari 6

Polisi menembakan gas air mata ke arah massa di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Massa terus melakukan perlawanan pasca buntut dari unjuk rasa hasil penghitungan suara Pemilu 2019 di depan kantor Bawaslu. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Foto 3 dari 6

Massa aksi melempar benda ke arah barikade Polisi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Massa terus melakukan perlawanan meski polisi menembakkan gas air mata pasca buntut dari unjuk rasa hasil penghitungan suara Pemilu 2019 di depan kantor Bawaslu. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Massa membakar benda di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Massa terus melakukan perlawanan meski polisi menembakkan gas air mata pasca buntut dari unjuk rasa hasil penghitungan suara Pemilu 2019 di depan kantor Bawaslu. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Foto 5 dari 6

Polisi menembakan gas air mata ke arah massa di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Massa terus melakukan perlawanan pasca buntut dari unjuk rasa hasil penghitungan suara Pemilu 2019 di depan kantor Bawaslu. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Foto 6 dari 6

Seorang demonstran melakukan perlawanan ke arah barikade Polisi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Massa terus melakukan perlawanan meski polisi menembakkan gas air mata pasca buntut dari unjuk rasa di depan kantor Bawaslu. (Liputan6.com/Herman Zakharia)