FOTO: Pasca-Aksi 22 Mei, Aktivitas Pasar Tanah Abang Kembali Menggeliat

oleh Johan Fatzry, diperbarui 25 Mei 2019, 11:30 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2019 11:30 WIB
Pasca-Aksi 22 Mei, Aktivitas Pasar Tanah Abang Kembali Menggeliat
Pasca Aksi 22 Mei 2019 kawasan pasar Tanah Abang mulai kembali normal.
Foto 1 dari 6
Pasca-Aksi 22 Mei, Aktivitas Pasar Tanah Abang Kembali Menggeliat
Geliat perdagangan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (25/5/2019). Pasca Aksi 22 Mei 2019 kawasan pasar Tanah Abang mulai kembali normal. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 2 dari 6
Pasca-Aksi 22 Mei, Aktivitas Pasar Tanah Abang Kembali Menggeliat
Pedagang melayani pembeli di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (25/5/2019). Sebelumnya, saat terjadi Aksi 22 Mei 2019, pusat perbelanjaan ditutup sehingga tidak ada kegiatan perdagangan maupun akses transportasi di kawasan ini. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 3 dari 6
Pasca-Aksi 22 Mei, Aktivitas Pasar Tanah Abang Kembali Menggeliat
Pekerja membawa barang dagangan di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (25/5/2019). Pasca Aksi 22 Mei 2019, para pedagang mengalami kerugian karena perputaran uang di Tanah Abang mencapai Rp 200 miliar per hari. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 4 dari 6
Pasca-Aksi 22 Mei, Aktivitas Pasar Tanah Abang Kembali Menggeliat
Sejumlah karung terlihat di lobi Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (25/5/2019). Pasca Aksi 22 Mei 2019 kawasan pasar Tanah Abang mulai kembali normal. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 5 dari 6
Pasca-Aksi 22 Mei, Aktivitas Pasar Tanah Abang Kembali Menggeliat
Seorang wanita menunggui di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (25/5/2019). Sebelumnya, saat terjadi Aksi 22 Mei 2019, pusat perbelanjaan ditutup sehingga tidak ada kegiatan perdagangan maupun akses transportasi di kawasan ini. (merdeka.com/Imam Buhori)
Foto 6 dari 6
Pasca-Aksi 22 Mei, Aktivitas Pasar Tanah Abang Kembali Menggeliat
Seorang pria membawa belanjaannya di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (25/5/2019). Pasca Aksi 22 Mei 2019, para pedagang mengalami kerugian karena perputaran uang di Tanah Abang mencapai Rp 200 miliar per hari. (merdeka.com/Imam Buhori)