FOTO: Denyut Planetarium Jakarta yang Terancam Berhenti

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 23 Jun 2022, 14:19 WIB

Diterbitkan 24 Jul 2019, 20:52 WIB

Denyut Planetarium Jakarta yang Terancam Berhenti

Pertunjukan Planetarium dan Observatorium Jakarta terancam tutup akibat perusahaan teknologi Carl Zeiss tidak lagi menjual suku cadang utama, dimmer dan star ball.

Foto 1 dari 6

Star ball memproyeksikan pergerakan galaksi di ruang pertunjukan Planetarium Jakarta, Rabu (24/7/2019). Pertunjukan Planetarium dan Observatorium Jakarta terancam tutup akibat perusahaan teknologi Carl Zeiss tidak lagi menjual suku cadang utama, dimmer dan star ball. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Foto 2 dari 6

Teknisi memeriksa proyektor bintang sebelum dioperasikan jelang pertunjukan di Planetarium Jakarta, Rabu (24/7/2019). Tutupnya perusahaan penyedia suku cadang Planetarium dan Observatorium Jakarta membuat pertunjukan hanya digelar dua kali dari biasanya tujuh kali sehari. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Foto 3 dari 6

Star ball memproyeksikan pergerakan galaksi di ruang pertunjukan Planetarium Jakarta, Rabu (24/7/2019). Pertunjukan Planetarium dan Observatorium Jakarta terancam tutup akibat perusahaan teknologi Carl Zeiss tidak lagi menjual suku cadang utama, dimmer dan star ball. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Kondisi bangku penonton yang tidak terawat terlihat di ruang pertunjukan Planetarium Jakarta, Rabu (24/7/2019). Selain masalah suku cadang alat utama, tidak terawatnya fasilitas menyebabkan jumlah pengunjung Planetarium dan Observatorium Jakarta semakin sepi. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Foto 5 dari 6

Pengunjung melihat koleksi di ruang pameran Planetarium Jakarta, Rabu (24/7/2019). Tutupnya perusahaan penyedia suku cadang Planetarium dan Observatorium Jakarta membuat pertunjukan hanya digelar dua kali dari biasanya tujuh kali sehari. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Foto 6 dari 6

Penampakan gedung Planetarium Jakarta, Rabu (24/7/2019). Selain masalah suku cadang alat utama, tidak terawatnya fasilitas menyebabkan jumlah pengunjung Planetarium dan Observatorium Jakarta semakin sepi. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)