FOTO: Kondisi Ruang Kelas SD di Tangerang yang Ambruk

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 13 Nov 2019, 11:33 WIB

Diterbitkan 13 Nov 2019 11:33 WIB

Sebanyak 3 ruang kelas SDN Malang Nengah 2, di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten roboh

Foto 1 dari 6

Siswa melihat bangunan sekolah yang ambruk di SDN Malangnengah II di Kampung Jaha, Desa Malang Negah, Kec. Pangedagang, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (13/11/2019). Tiga ruang kelas di SD itu roboh akibat kontur tanah di lingkungan sekolah yang ambles karena hujan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 2 dari 6

Siswa melihat bangunan sekolah yang ambruk di SDN Malangnengah II di Kampung Jaha, Desa Malang Negah, Kec. Pangedagang, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (13/11/2019). Tiga ruang kelas di SD itu roboh akibat kontur tanah di lingkungan sekolah yang ambles karena hujan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 3 dari 6

Kertas berisi pemberitahuan terpasang di salah satu jendela bangunan sekolah yang ambruk di SDN Malangnengah II, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (13/11/2019). Tiga ruang kelas di SD itu roboh akibat kontur tanah di lingkungan sekolah yang ambles karena hujan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Kondisi bangunan sekolah yang ambruk di SDN Malangnengah II di Kampung Jaha, Desa Malang Negah, Kec. Pangedagang, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (13/11/2019). Tiga ruang kelas di SD itu roboh akibat kontur tanah di lingkungan sekolah yang ambles karena hujan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 5 dari 6

Siswa melihat bangunan sekolah yang ambruk di SDN Malangnengah II di Kampung Jaha, Desa Malang Negah, Kec. Pangedagang, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (13/11/2019). Tiga ruang kelas di SD itu roboh akibat kontur tanah di lingkungan sekolah yang ambles karena hujan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 6 dari 6

Seorang pria mengambil gambar bangunan sekolah yang ambruk di SDN Malangnengah II, di Kampung Jaha, Desa Malang Negah, Kec. Pangedagang, Kab. Tangerang, Rabu (13/11/2019). Tiga ruang kelas di SD itu roboh akibat kontur tanah di lingkungan sekolah yang ambles karena hujan. (merdeka.com/Arie Basuki)