FOTO: [CERITA] Kehidupan Penambang Emas di Citorek

oleh Johan Fatzry, diperbarui 01 Des 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 01 Des 2019 12:00 WIB
Kehidupan Penambang Emas di Citorek
Menelusuri Kehidupan Penambang Emas di Citorek. Lubang-lubang tambang emas ini merupakan peninggalan Belanda dan Jepang yang kemudian dikelola oleh PT. ANTAM hingga akhirnya ditutup pada tahun 2011.
Foto 1 dari 15
Kehidupan Penambang Emas di Citorek
Emas bagi warga Desa Citorek, Kecamatan Cibeber Banten yang kini daerahnya terkenal dengan "Negeri di Atas Awannya" telah menjadi napas kehidupan sejak puluhan tahun lalu. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 2 dari 15
Kehidupan Penambang Emas di Citorek
Jika menyisiri jalan-jalan di Citorek, terlihat aktivitas penambang mengendarai motor dengan membawa karung tanah, ibu-ibu menjemur bongkahan tanah dan memecah bongkahan batu cadas menjadi butiran halus tanah serta suara mesin gulundung terdengar di sejumlah sudut kampung. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 3 dari 15
Kehidupan Penambang Emas di Citorek
Jika ada orang luar datang berkunjung ke Desa Citorek ini, warga setempat akan bersikap tertutup bila membicarakan emas. Hal ini dikarenakan kegiatan penambang emas dengan cara tradisional tidak memiliki izin resmi dari pemerintah. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 4 dari 15
Kehidupan Penambang Emas di Citorek
Lubang-lubang tambang emas ini merupakan peninggalan Belanda dan Jepang yang kemudian dikelola oleh PT. ANTAM hingga akhirnya ditutup pada tahun 2011. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 5 dari 15
Kehidupan Penambang Emas di Citorek
Bagi warga Citorek menganggap emas bukan lagi sumber daya alam yang bakal habis bila terus menerus diambil, namun merupakan Wewengkon Adat Kasepuhan Citorek, mereka percaya emas akan muncul kembali secara ghaib dari leluhur mereka untuk mensejahterakan anak cucunya. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 6 dari 15
Kehidupan Penambang Emas di Citorek
Dengan menggunakan motor mereka menuju batas hutan dan berjalan melewati bukit, hutan dan sungai beberapa jam, sampai tiba di mulut lubang emas. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 7 dari 15
Kehidupan Penambang Emas di Citorek
Warga Desa Citorek, Kecamatan Cibeber Banten menunjukkan sebutir emas yang merupakan hasil menambang di Citorek Banten. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 8 dari 15
Kehidupan Penambang Emas di Citorek
Peralatan yang diperlukan hanya menggunakan headlamp, sepatu boots, tongkat besi dan karung. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 9 dari 15
Kehidupan Penambang Emas di Citorek
Mereka bekerja merangkak tertatih-tatih menyeret badannya sejauh puluhan meter dalam lubang sempit, kemudian membawa material tanah, batu dengan karung menyeretnya ke luar lubang. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 10 dari 15
Kehidupan Penambang Emas di Citorek
Terkadang terdapat bongkahan batu yang harus dipecahkan menjadi butiran pasir kemudian diolah dengan mesin gulundung untuk mendapatkan endapan emas halus. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 11 dari 15
Kehidupan Penambang Emas di Citorek
Warga Desa Citorek, Kecamatan Cibeber Banten mesin penyortir materal emas dengan pasir di Citorek Banten. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 12 dari 15
Kehidupan Penambang Emas di Citorek
Karung material yang mengandung emas dikumpulkan dan dijemur di bawah matahari selama beberapa hari. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 13 dari 15
Kehidupan Penambang Emas di Citorek
Dalam sehari menambang, hasil yang didapat tak menentu. namun jika beruntung, mereka akan mendapat emas seberat 25 hingga 30 kilogram. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 14 dari 15
Kehidupan Penambang Emas di Citorek
Terkadang mereka mendapatkan emas 0,1 gram atau mereka sebut seperseratus atau bisa 5 hingga 10 gram. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 15 dari 15
Kehidupan Penambang Emas di Citorek
Jika dirata-rata, hasil minimum yang mereka dapatkan dalam sebulan mencapai 3 hingga 4 juta rupiah. (merdeka.com/Arie Basuki)