FOTO: [FEATURE] Minoritas Myanmar dan Tradisi Tato

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 29 Feb 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2020 12:00 WIB
[FEATURE] Minoritas Myanmar dan Tradisi Tato
Suku-suku minoritas di Myanmar menjalin kepercayaan animisme mereka dengan tradisi prajurit yang mencakup desain tato mencolok.
Foto 1 dari 9
[FEATURE] Minoritas Myanmar dan Tradisi Tato
Houn Ngo Kaw (75), seorang anggota suku Konyak yang bertato saat di Desa Longwa, Sagaing Myanmar, 8 Februari 2020. Sejumlah suku yang tinggal di zona semi-otonom dekat perbatasan India menjadikan tato sebagai tradisi. (Ye Aung THU/AFP)
Foto 2 dari 9
[FEATURE] Minoritas Myanmar dan Tradisi Tato
Ngon Pok (80), seorang suku Lainong yang bertato saat berada di rumahnya di Kota Lahel, Sagaing, Myanmar, 6 Februari 2020. Suku-suku tersebut menjalin kepercayaan animisme mereka dengan tradisi prajurit yang mencakup desain tato mencolok. (Ye Aung THU/AFP)
Foto 3 dari 9
[FEATURE] Minoritas Myanmar dan Tradisi Tato
Seorang anggota suku Naga memeriksa senapan berburu tua dalam rumahnya di sebuah desa di wilayah Sagaing, Myanmar, 4 Februari 2020. Tato bisa menandakan identitas suku, pencapaian kehidupan atau penyelesaian ritual perjalanan. (Ye Aung THU/AFP)
Foto 4 dari 9
[FEATURE] Minoritas Myanmar dan Tradisi Tato
Khamyo Pon Nyun (75), seorang wanita suku Lainong yang bertato beristirahat di rumahnya di Kota Lahel, Sagaing, Myanmar, 6 Februari 2020. Sejumlah suku yang tinggal di zona semi-otonom dekat perbatasan India menjadikan tato sebagai tradisi. (Ye Aung THU/AFP)
Foto 5 dari 9
[FEATURE] Minoritas Myanmar dan Tradisi Tato
Senapan berburu tua, sebuah tas berisi bubuk senjata, dan amunisi tergantung dalam rumah suku Naga di sebuah desa di wilayah Sagaing, Myanmar, 3 Februari 2020. Suku-suku tersebut menjalin kepercayaan animisme mereka dengan tradisi prajurit yang mencakup desain tato mencolok. (Ye Aung THU/AFP)
Foto 6 dari 9
[FEATURE] Minoritas Myanmar dan Tradisi Tato
Nok Tan (75), seorang suku Konyak yang bertato memasak dalam rumahnya di sebuah desa di wilayah Sagaing, Myanmar, 9 Februari 2020. Tato bisa menandakan identitas suku, pencapaian kehidupan atau penyelesaian ritual perjalanan. (Ye Aung THU/AFP)
Foto 7 dari 9
[FEATURE] Minoritas Myanmar dan Tradisi Tato
Nok Tan (75), seorang suku Konyak yang bertato saat berada dalam rumahnya di sebuah desa di wilayah Sagaing, Myanmar, 9 Februari 2020. Sejumlah suku yang tinggal di zona semi-otonom dekat perbatasan India menjadikan tato sebagai tradisi. (Ye Aung THU/AFP)
Foto 8 dari 9
[FEATURE] Minoritas Myanmar dan Tradisi Tato
Ku Myo (35), seorang wanita suku Lainong yang bertato menggendong anaknya di rumah mereka di Kota Lahel, Sagaing, Myanmar, 8 Februari 2020. Suku-suku tersebut menjalin kepercayaan animisme mereka dengan tradisi prajurit yang mencakup desain tato mencolok. (Ye Aung THU/AFP)
Foto 9 dari 9
[FEATURE] Minoritas Myanmar dan Tradisi Tato
Tengkorak binatang dipajang di luar rumah seorang suku Naga di sebuah desa di wilayah Sagaing, Myanmar, 5 Februari 2020. Tato bisa menandakan identitas suku, pencapaian kehidupan atau penyelesaian ritual perjalanan. (Ye Aung THU/AFP)