FOTO: Iran Sulap Pusat Pameran Jadi Rumah Sakit COVID-19

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 27 Mar 2020, 09:32 WIB

Diterbitkan 27 Mar 2020 09:32 WIB

Iran Sulap Pusat Pameran Jadi Rumah Sakit COVID-19

Hingga Kamis (26/3/2020), kasus positif virus corona COVID-19 di Iran mencapai 29.406 orang dengan 2.234 pasien meninggal dunia dan 9.625 sembuh.

Foto 1 dari 6

Petugas berpakaian pelindung berjalan melewati deretan tempat tidur di rumah sakit sementara khusus pasien virus corona COVID-19 di Teheran, Iran, Kamis (26/3/2020). Rumah sakit sementara yang dibangun di pusat pameran internasional ini memiliki 2.000 tempat tidur. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)

Foto 2 dari 6

Petugas berpakaian pelindung berjalan melewati deretan tempat tidur di rumah sakit sementara khusus pasien virus corona COVID-19 di Teheran, Iran, Kamis (26/3/2020). Rumah sakit sementara ini dibangun oleh tentara Iran. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)

Foto 3 dari 6

Tentara Iran bekerja di rumah sakit sementara khusus pasien virus corona COVID-19 di Teheran, Iran, Kamis (26/3/2020). Hingga Kamis (26/3/2020), kasus positif virus corona COVID-19 di Iran mencapai 29.406 orang dengan 2.234 pasien meninggal dunia dan 9.625 sembuh. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Petugas berpakaian pelindung bekerja di rumah sakit sementara khusus pasien virus corona COVID-19 di Teheran, Iran, Kamis (26/3/2020). Kementerian Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran Iran mengatakan, satu warga Iran meninggal akibat virus corona COVID-19 setiap 12 menit. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)

Foto 5 dari 6

Seorang tentara Angkatan Darat Iran bekerja di rumah sakit sementara khusus pasien virus corona COVID-19 di Teheran, Iran, Kamis (26/3/2020). Iran merupakan salah satu negara yang terdampak pandemi virus corona COVID-19 paling parah di dunia. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)

Foto 6 dari 6

Seorang tentara Angkatan Darat Iran bekerja di rumah sakit sementara khusus pasien virus corona COVID-19 di Teheran, Iran, Kamis (26/3/2020). Hingga saat ini, Iran masih mengesampingkan bantuan dari negara asing, walau kasus kematiannya sudah mencapai 2.000 lebih. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)