FOTO: Petugas Bandara Bergaya "Robocop" Pantau Gejala Corona di Italia

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 23 Jun 2022, 14:17 WIB

Diterbitkan 10 Mei 2020, 08:00 WIB

Petugas bandara di Italia mengenakan helm pintar untuk memindai pengunjung dan memutuskan apakah seseorang dapat menaiki pesawat berdasarkan pemindaian dan pengukuran suhu.

Foto 1 dari 6

Petugas mengenakan termoscanner portabel "Smart-Helmet" untuk memeriksa suhu penumpang dan sesama staf di terminal keberangkatan bandara Fiumicino Roma, Italia pada 5 Mei 2020. Hal ini dilakukan guna menyaring orang yang memiliki gejala infeksi virus corona. (ANDREAS SOLARO/AFP)

Foto 2 dari 6

Petugas memperlihatkan termoscanner portabel "Smart-Helmet" untuk memeriksa suhu penumpang dan sesama staf di terminal keberangkatan bandara Fiumicino Roma, Italia pada 5 Mei 2020. Hal ini dilakukan guna menyaring orang yang memiliki gejala infeksi virus corona. (ANDREAS SOLARO/AFP)

Foto 3 dari 6

Petugas mengenakan termoscanner portabel "Smart-Helmet" untuk memeriksa suhu penumpang dan sesama staf di terminal keberangkatan bandara Fiumicino Roma, Italia pada 5 Mei 2020. Hal ini dilakukan guna menyaring orang yang memiliki gejala infeksi virus corona. (ANDREAS SOLARO/AFP)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Petugas mengenakan termoscanner portabel "Smart-Helmet" untuk memeriksa suhu penumpang dan sesama staf di terminal keberangkatan bandara Fiumicino Roma, Italia pada 5 Mei 2020. Hal ini dilakukan guna menyaring orang yang memiliki gejala infeksi virus corona. (ANDREAS SOLARO/AFP)

Foto 5 dari 6

Seorang petugas mengenakan pemindai 'helm pintar' untuk mengukur suhu tubuh penumpang di bandara internasional Leonardo da Vinci, Roma, Italia pada 6 Mei 2020. Hal ini dilakukan guna menyaring orang yang memiliki gejala infeksi virus corona. (Roberto Monaldo/LaPresse via AP)

Foto 6 dari 6

Seorang petugas mengenakan pemindai 'helm pintar' untuk mengukur suhu tubuh penumpang di bandara internasional Leonardo da Vinci, Roma, Italia pada 6 Mei 2020. Hal ini dilakukan guna menyaring orang yang memiliki gejala infeksi virus corona. (Roberto Monaldo/LaPresse via AP)