FOTO: Mazu, Warisan Budaya Takbenda UNESCO Asal China

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 26 Okt 2020, 15:30 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2020 15:30 WIB
FOTO: Mazu, Warisan Budaya Takbenda UNESCO Asal China
Pada 2009 lalu, kepercayaan dan adat istiadat Mazu dimasukkan dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda kategori Kemanusiaan UNESCO.
Foto 1 dari 5
FOTO: Mazu, Warisan Budaya Takbenda UNESCO Asal China
Para penganut Mazu dari Provinsi Guangdong tampil di sebuah lapangan di Pulau Meizhou, Kota Putian, Provinsi Fujian, China, 25 Oktober 2020. Pada 2009 lalu, kepercayaan dan adat istiadat Mazu dimasukkan dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda kategori Kemanusiaan UNESCO. (Xinhua/Wei Peiquan)
Foto 2 dari 5
FOTO: Mazu, Warisan Budaya Takbenda UNESCO Asal China
Para penganut dan patung dewi laut China Mazu terlihat dalam parade keliling Pulau Meizhou di Kota Putian, Provinsi Fujian, China, 25 Oktober 2020. Pada 2009 lalu, kepercayaan dan adat istiadat Mazu dimasukkan dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda kategori Kemanusiaan UNESCO. (Xinhua/Wei Peiquan)
Foto 3 dari 5
FOTO: Mazu, Warisan Budaya Takbenda UNESCO Asal China
Patung dewi laut China Mazu diangkat untuk parade keliling Pulau Meizhou di Kota Putian, Provinsi Fujian, China, 25 Oktober 2020. Pada 2009 lalu, kepercayaan dan adat istiadat Mazu dimasukkan dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda kategori Kemanusiaan UNESCO. (Xinhua/Wei Peiquan)
Foto 4 dari 5
FOTO: Mazu, Warisan Budaya Takbenda UNESCO Asal China
Patung dewi laut China Mazu terlihat dalam parade keliling Pulau Meizhou di Kota Putian, Provinsi Fujian, China, 25 Oktober 2020. Pada 2009 lalu, kepercayaan dan adat istiadat Mazu dimasukkan dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda kategori Kemanusiaan UNESCO. (Xinhua/Wei Peiquan)
Foto 5 dari 5
FOTO: Mazu, Warisan Budaya Takbenda UNESCO Asal China
Patung yang dipadukan musik elektronik dan adat istiadat masyarakat ditampilkan di lapangan di Pulau Meizhou, Kota Putian, Provinsi Fujian, China, 25 Oktober 2020. Kepercayaan dan adat istiadat Mazu dimasukkan dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda kategori Kemanusiaan UNESCO. (Xinhua/Wei Peiquan)