FOTO: Pemberlakuan Lockdown COVID-19 di Tepi Barat dan Jalur Gaza

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 20 Des 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2020 19:00 WIB
FOTO: Tepi Barat dan Jalur Gaza Berlakukan Lockdown dan Jam Malam COVID-19
Lockdown dan jam malam penuh diberlakukan di Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk mengendalikan meningkatnya jumlah infeksi dan kematian akibat COVID-19.
Foto 1 dari 5
FOTO: Pemberlakuan Lockdown COVID-19 di Tepi Barat dan Jalur Gaza
Warga berjalan saat lockdown di Kota Betlehem, Tepi Barat, Palestina, 19 Desember 2020. Lockdown dan jam malam penuh diberlakukan di Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk mengendalikan meningkatnya jumlah infeksi dan kematian akibat COVID-19. (Xinhua/Mamoun Wazwaz)
Foto 2 dari 5
FOTO: Pemberlakuan Lockdown COVID-19 di Tepi Barat dan Jalur Gaza
Seorang pegawai pemerintahan kota mendisinfeksi jalan saat lockdown di Kota Khan Younis, Jalur Gaza, Palestina, 19 Desember 2020. Lockdown penuh dan jam malam diberlakukan di Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk mengendalikan meningkatnya jumlah infeksi dan kematian akibat COVID-19. (Xinhua/Yasser Qudih)
Foto 3 dari 5
FOTO: Pemberlakuan Lockdown COVID-19 di Tepi Barat dan Jalur Gaza
Sejumlah polisi berjaga saat lockdown di Kota Rafah, Jalur Gaza, Palestina, 19 Desember 2020. Lockdown penuh dan jam malam diberlakukan di Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk mengendalikan meningkatnya jumlah infeksi dan kematian akibat COVID-19. (Xinhua/Khaled Omar)
Foto 4 dari 5
FOTO: Pemberlakuan Lockdown COVID-19 di Tepi Barat dan Jalur Gaza
Seorang polisi berjaga saat lockdown di Kota Khan Younis, Jalur Gaza, Palestina, 19 Desember 2020. Lockdown penuh dan jam malam diberlakukan di Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk mengendalikan meningkatnya jumlah infeksi dan kematian akibat COVID-19. (Xinhua/Yasser Qudih)
Foto 5 dari 5
FOTO: Pemberlakuan Lockdown COVID-19 di Tepi Barat dan Jalur Gaza
Sejumlah polisi berjaga saat lockdown di Kota Khan Younis, Jalur Gaza, Palestina, 19 Desember 2020. Lockdown penuh dan jam malam diberlakukan di Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk mengendalikan meningkatnya jumlah infeksi dan kematian akibat COVID-19. (Xinhua/Yasser Qudih)