FOTO: Semangat Santri Menuntut Ilmu di Tengah Keterbatasan

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 23 Jun 2022, 14:21 WIB

Diterbitkan 08 Mar 2021, 11:30 WIB

FOTO: Semangat Santri Menuntut Ilmu di Tengah Keterbatasan

Pesantren Ismun Karim menampung 20 santri yatim piatu dan 30 pulang pergi secara gratis dengan fasilitas seadanya dan minim bantuan.

Foto 1 dari 14

Santri belajar kitab kuning di bangunan nonpermanen Pesantren Ismun Karim, Citaringgul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/3/2021). Pesantren asuhan Ustaz Yusuf Sudjana yang berdiri tiga tahun lalu. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 2 dari 14

Santri belajar kitab kuning di bangunan nonpermanen Pesantren Ismun Karim, Citaringgul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/3/2021). Pesantren ini menampung 20 santri yatim piatu dan 30 pulang pergi secara gratis dengan fasilitas seadanya dan minim bantuan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 3 dari 14

Santri belajar kitab kuning di bangunan nonpermanen Pesantren Ismun Karim, Citaringgul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/3/2021). Pesantren asuhan Ustaz Yusuf Sudjana yang berdiri tiga tahun lalu. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 4 dari 14

Berita Terkait

Santri belajar kitab kuning di bangunan nonpermanen Pesantren Ismun Karim, Citaringgul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/3/2021). Pesantren ini menampung 20 santri yatim piatu dan 30 pulang pergi secara gratis dengan fasilitas seadanya dan minim bantuan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 5 dari 14

Santri belajar kitab kuning di bangunan nonpermanen Pesantren Ismun Karim, Citaringgul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/3/2021). Pesantren asuhan Ustaz Yusuf Sudjana yang berdiri tiga tahun lalu. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 6 dari 14

Santri belajar kitab kuning di bangunan nonpermanen Pesantren Ismun Karim, Citaringgul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/3/2021). Pesantren ini menampung 20 santri yatim piatu dan 30 pulang pergi secara gratis dengan fasilitas seadanya dan minim bantuan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 7 dari 14

Santri belajar kitab kuning di bangunan nonpermanen Pesantren Ismun Karim, Citaringgul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/3/2021). Pesantren asuhan Ustaz Yusuf Sudjana yang berdiri tiga tahun lalu. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 8 dari 14

Santri belajar kitab kuning di bangunan nonpermanen Pesantren Ismun Karim, Citaringgul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/3/2021). Pesantren ini menampung 20 santri yatim piatu dan 30 pulang pergi secara gratis dengan fasilitas seadanya dan minim bantuan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 9 dari 14

Santri belajar di bangunan nonpermanen Pesantren Ismun Karim, Citaringgul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/3/2021). Pesantren asuhan Ustaz Yusuf Sudjana yang berdiri tiga tahun lalu. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 10 dari 14

Santri belajar di bangunan nonpermanen Pesantren Ismun Karim, Citaringgul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/3/2021). Pesantren ini menampung 20 santri yatim piatu dan 30 pulang pergi secara gratis dengan fasilitas seadanya dan minim bantuan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 11 dari 14

Santri salat di bangunan nonpermanen Pesantren Ismun Karim, Citaringgul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/3/2021). Pesantren asuhan Ustaz Yusuf Sudjana yang berdiri tiga tahun lalu. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 12 dari 14

Santri belajar di bangunan nonpermanen Pesantren Ismun Karim, Citaringgul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/3/2021). Pesantren ini menampung 20 santri yatim piatu dan 30 pulang pergi secara gratis dengan fasilitas seadanya dan minim bantuan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 13 dari 14

Santri memakai masker saat belajar di bangunan nonpermanen Pesantren Ismun Karim, Citaringgul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/3/2021). Pesantren asuhan Ustaz Yusuf Sudjana yang berdiri tiga tahun lalu. (merdeka.com/Arie Basuki)

Foto 14 dari 14

Tasbih tergantung pada bilik di bangunan nonpermanen Pesantren Ismun Karim, Citaringgul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/3/2021). Pesantren ini menampung 20 santri yatim piatu dan 30 pulang pergi secara gratis dengan fasilitas seadanya dan minim bantuan. (merdeka.com/Arie Basuki)