FOTO: Jemuran Kain Penahan Serangan dari Aparat Myanmar

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 08 Mar 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2021 17:00 WIB
Jemuran Kain Penahan Serangan dari Aparat Myanmar
Para pengunjuk rasa di Myanmar membentangkan jemuran kain tradisional bernama longyi di sepanjang jalan-jalan untuk membatasi gerak polisi dan tentara karena berjalan di bawah jemuran pakaian ini dianggap akan membawa sial bagi pria.
Foto 1 dari 6
Jemuran Kain Penahan Serangan dari Aparat Myanmar
Seorang perempuan menggantung pakaian tradisional Myanmar bernama longyi di seberang jalan selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Senin (8/3/2021). Para pengunjuk rasa membentangkan jemuran kain yang biasa dipakai perempuan untuk memperlambat gerak polisi dan tentara. (STR/AFP)
Foto 2 dari 6
Jemuran Kain Penahan Serangan dari Aparat Myanmar
Pakaian tradisional yang banyak dikenakan di Myanmar, longyi, digantung selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Senin (8/3/2021). Jemuran kain tersebut untuk membatasi gerak polisi dan tentara karena berjalan di bawah jemuran pakaian ini dianggap akan membawa sial bagi pria. (STR/AFP)
Foto 3 dari 6
Jemuran Kain Penahan Serangan dari Aparat Myanmar
Pengunjuk rasa menggantung pakaian tradisional Myanmar bernama longyi di seberang jalan selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Senin (8/3/2021). Para pengunjuk rasa membentangkan jemuran kain yang biasa dipakai perempuan untuk memperlambat gerak polisi dan tentara. (STR/AFP)
Foto 4 dari 6
Jemuran Kain Penahan Serangan dari Aparat Myanmar
Perempuan menggantung pakaian tradisional Myanmar, longyi, di seberang jalan selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Senin (8/3/2021). Jemuran kain itu untuk membatasi gerak polisi dan tentara karena berjalan di bawah jemuran pakaian ini dianggap akan membawa sial bagi pria. (STR/AFP)
Foto 5 dari 6
Jemuran Kain Penahan Serangan dari Aparat Myanmar
Pengunjuk rasa menggantung pakaian tradisional Myanmar bernama longyi di seberang jalan selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Senin (8/3/2021). Para pengunjuk rasa membentangkan jemuran kain yang biasa dipakai perempuan untuk memperlambat gerak polisi dan tentara. (STR/AFP)
Foto 6 dari 6
Jemuran Kain Penahan Serangan dari Aparat Myanmar
Perempuan menggantung pakaian tradisional Myanmar, longyi, di seberang jalan selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Senin (8/3/2021). Jemuran kain itu untuk membatasi gerak polisi dan tentara karena berjalan di bawah jemuran pakaian ini dianggap akan membawa sial bagi pria. (STR/AFP)