FOTO: 43 Orang Tewas dalam Aksi Protes Pemerintah di Kolombia

oleh Johan Fatzry, diperbarui 27 Mei 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2021 12:00 WIB
43 Orang Tewas dalam Aksi Protes Pemerintah di Kolombia
Secara resmi, 43 orang tewas dalam bentrokan sejak protes dimulai, awalnya menentang usulan pajak reformasi yang telah ditarik melawan pemerintah Presiden Kolombia Ivan Duque.
Foto 1 dari 5
43 Orang Tewas dalam Aksi Protes Pemerintah di Kolombia
Musisi JKE dari grup rap Crew Peligrosos tampil selama protes melawan pemerintah Presiden Kolombia Ivan Duque, di Medellin, Kolombia (26/5/2021). Secara resmi, 43 orang tewas dalam bentrokan sejak protes dimulai, awalnya menentang usulan pajak reformasi yang telah ditarik. (AFP/Joaquin Sarmiento)
Foto 2 dari 5
43 Orang Tewas dalam Aksi Protes Pemerintah di Kolombia
Demonstran memblokir jalan selama protes baru terhadap pemerintah Presiden Kolombia Ivan Duque, di Medellin, Kolombia (26/5/2021). Demonstrasi terus berlanjut dalam menghadapi tindakan keras polisi yang telah menuai kecaman internasional. (AFP/Joaquin Sarmiento)
Foto 3 dari 5
43 Orang Tewas dalam Aksi Protes Pemerintah di Kolombia
Orang-orang melakukan protes baru terhadap pemerintah Presiden Kolombia Ivan Duque, di Medellin, Kolombia (26/5/2021). Secara resmi, 43 orang tewas dalam bentrokan sejak protes dimulai, awalnya menentang usulan pajak reformasi yang telah ditarik. (AFP/Joaquin Sarmiento)
Foto 4 dari 5
43 Orang Tewas dalam Aksi Protes Pemerintah di Kolombia
Demonstran berpose untuk foto selama protes baru melawan pemerintah Presiden Kolombia Ivan Duque, di Medellin, Kolombia (26/5/2021). Demonstrasi terus berlanjut dalam menghadapi tindakan keras polisi yang telah menuai kecaman internasional. (AFP/Joaquin Sarmiento)
Foto 5 dari 5
43 Orang Tewas dalam Aksi Protes Pemerintah di Kolombia
Seorang seniman tampil selama protes baru melawan pemerintah Presiden Kolombia Ivan Duque, di Medellin, Kolombia (26/5/2021). Secara resmi, 43 orang tewas dalam bentrokan sejak protes dimulai, awalnya menentang usulan pajak reformasi yang telah ditarik. (AFP/Joaquin Sarmiento)