FOTO: Ekonomi Palestina Diperkirakan Tumbuh Empat Persen di 2021

oleh Johan Fatzry, diperbarui 15 Sep 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2021 15:00 WIB
Ekonomi Palestina Diperkirakan Tumbuh Empat Persen di 2021
Ekonomi Palestina diperkirakan akan tumbuh empat persen pada tahun 2021 setelah terpukul pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19.
Foto 1 dari 5
Ekonomi Palestina Diperkirakan Tumbuh Empat Persen di 2021
Seorang pedagang kaki lima jus segar Palestina memanggil pelanggan di sebuah pasar di kota tua Betlehem di Tepi Barat yang diduduki (14/9/2021). Ekonomi Palestina diperkirakan akan tumbuh empat persen pada tahun 2021 setelah terpukul pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19. (AFP/Emmanuel Dunand)
Foto 2 dari 5
Ekonomi Palestina Diperkirakan Tumbuh Empat Persen di 2021
Seorang wanita berbelanja pakaian di pasar di kota tua Betlehem di Tepi Barat yang diduduki (14/9/2021). Penurunan bantuan asing, dengan ekonomi di Tepi Barat dan Gaza berkontraksi sebesar 11,5 persen pada tahun 2020, Otoritas Moneter Palestina melaporkan pertengahan Agustus. (AFP/Emmanuel Dunand)
Foto 3 dari 5
Ekonomi Palestina Diperkirakan Tumbuh Empat Persen di 2021
Wanita Palestina berjalan melewati boneka di luar toko pakaian bayi di pasar di kota tua Betlehem di Tepi Barat yang diduduki (14/9/2021). Ekonomi Palestina diperkirakan akan tumbuh empat persen pada tahun 2021 setelah terpukul pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19. (AFP/Emmanuel Dunand)
Foto 4 dari 5
Ekonomi Palestina Diperkirakan Tumbuh Empat Persen di 2021
eorang wanita Palestina berbelanja daging di sebuah pasar di kota tua Betlehem (14/9/2021). Penurunan bantuan asing, dengan ekonomi di Tepi Barat dan Gaza berkontraksi sebesar 11,5 persen pada tahun 2020, Otoritas Moneter Palestina melaporkan pertengahan Agustus. (AFP/Emmanuel Dunand)
Foto 5 dari 5
Ekonomi Palestina Diperkirakan Tumbuh Empat Persen di 2021
Warga Palestina berbelanja di pasar di kota tua Betlehem di Tepi Barat yang diduduki (14/9/2021). Ekonomi Palestina diperkirakan akan tumbuh empat persen pada tahun 2021 setelah terpukul pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19. (AFP/Emmanuel Dunand)